Serie A Italia

3 Kandidat Siap Gantikan Igor Tudor Tukangi Juventus Setelah Si Nyonya Tua Dibuat Merana

Tiga Kandidat siap gantikan Igor Tudor menukangi Tim Juventus dalam melajutkan roda kompetisi domestik Italia atau Serie A (Lega Calcio

Editor: Emil Mahmud
TWITTER.COM/VIVO_AZZURRO
FOTO PELATIH MANCINI - Dokumentasi saat Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, dalam sesi konferensi pers jelang laga Grup J Kualifikasi Piala Eropa 2020 kontra Finlandia pada 23 Maret 2019. Kini, ia masuk kandidat yang siap gantikan Igor Tudor menukangi Tim Juventus dalam melajutkan roda kompetisi domestik Italia atau Serie A (Lega Calcio) musim 2025-2026. 

TIGA Kandidat siap gantikan Igor Tudor menukangi Tim Juventus dalam melajutkan roda kompetisi domestik Italia atau Serie A (Lega Calcio) musim 2025-2026.

Ada tiga nama kendadiat antara lain; Roberto Mancini, Luciano Spalletti, dan Raffaele Palladino mencuat sebagai tiga calon terkuat pelatih baru Juventus.

Manajemen Si Nyonya Tua sedang getol membidik pelatih baru selepas memberhentikan Igor Tudor, Senin (27/10/2025).

Juru taktik asal Kroasia kehilangan jabatan setelah Juventus melalui krisis delapan pertandingan beruntun tanpa menang.

Kendali kepelatihan sementara akan dipegang caretaker Massimo Brambilla untuk laga melawan Udinese tengah pekan ini.

Bianconeri menyaring kandidat yang paling realistis digaet untuk menggantikan Igor Tudor.

Dari sejumlah calon yang mengemuka sejak isu pemecatan Tudor naik, media Italia mengerucutkan ke tiga nama.

Baca juga: Hasil Lazio Vs Juventus - Igor Tudor Ungkit Rekor Buruk 34 Tahun Si Nyonya Tua Dicakar Si Elang

Trio kandidat ini masing-masing memiliki nilai plus dan minus.

1. Roberto Mancini

Sosok yang satu ini jam terbangnya sudah tak diragukan lagi.

Pria 60 tahun terkenal dengan rekam jejak memberikan gelar untuk nyaris semua klub yang pernah dibesutnya.

Tak lupa pula trofi Piala Eropa 2020 bagi timnas Italia di tengah status skuad yang kala itu tidak banyak dijagokan.

Mancini sedang menganggur sejak pecah kongsi dengan timnas Arab Saudi, 24 Oktober 2024.

Timnas Indonesia berperan dalam kegagalan mantan manajer Manchester City tersebut.

Pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, anak asuh Mancini ditahan imbang Skuad Garuda 1-1 di Jeddah, September tahun lalu.

Hasil tersebut terasa bak kekalahan bagi Saudi yang sangat diunggulkan untuk mengalahkan Indonesia.

Walhasil, posisi Mancini semakin diguncang dan rentetan hasil mereka selanjutnya juga tidak menolong.

Pada Maret 2025, sang legenda Sampdoria sempat sangat dekat dengan Juve ketika mereka mendepak Thiago Motta.

Namun, Mancini menutup pintu karena Bianconeri hanya berani menawarkan kerja sama jangka pendek dan opsi mereka beralih kepada Igor Tudor.

Kendala bagi Bianconeri untuk mendekatinya adalah besaran gaji yang tinggi.

Juve bisa kewalahan karena mereka masih harus mengupah Motta dan Tudor dalam sisa kontraknya dua tahun ke depan.

Baca juga: PREDIKSI Juventus Vs Inter - Derby dItalia Klasik La Vecchia Signora Kontra La Beneamata

2. Luciano Spalletti

Juve bisa kewalahan karena mereka masih harus mengupah Motta dan Tudor dalam sisa kontraknya dua tahun ke depan.

Seperti Mancini, Spalletti ialah jaminan untuk mendatangkan kestabilan - sesuatu yang gagal dihadirkan pelatih muda macam Motta dan Tudor.

Pria gundul berusia 66 tahun sudah banyak makan asam garam di kursi kepelatihan dan mendatangkan berbagai kesuksesan.

Sosok Spalletti juga akan menghadirkan respek serta menjadi teladan yang tepat bagi ruang ganti di tim.

Hanya, komentarnya beberapa waktu lalu mencerminkan keengganan menukangi klub lain setelah sukses juara Liga Italia 2022-2023 bareng Napoli.

Selain itu, belakangan kebijakan taktik Spalletti disorot tidak meyakinkan, terutama setelah membawa timnas Italia terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia.

 
3. Raffaele Palladino

Paling muda di antara ketiganya dan menjanjikan potensi besar sebagai pelatih generasi berikutnya di Italia.

Mantan winger 41 tahun ini sedang tak terikat klub mana pun setelah pecah kongsi dengan Fiorentina secara mengejutkan akhir musim lalu.

Palladino memiliki nilai plus ikatan emosional sebagai pemain gemblengan tim junior Juventus (2002-2004) yang kemudian mencicipi dua musim bermain di skuad utama.

Pada awal kemunculannya, dia sempat digadang-gadang menyaingi potensi bintang muda seangkatannya dari Portugal, Cristiano Ronaldo.

Hanya, rentetan cedera mengganggu pertumbuhan talentanya. Perjalanan karier Palladino dan Ronaldo lantas berkembang ke arah yang berbeda.

Kolektor tiga caps timnas Italia banting setir lebih dini sebagai pelatih pada 2019, lalu membuat pencapaian cukup baik dengan Monza dan Fiorentina.

Dari sisi finansial, tagihan gaji manajemen Bianconeri buat mengupahnya juga tak akan sebesar Mancini dan Spalletti.

Namun, seperti halnya para pelatih muda, Palladino belum teruji membesut klub raksasa sekelas Juventus.

Kalau manajemen Bianconeri menginginkan hasil instan dan tak mau lagi bertaruh, Pelatih Terbaik Serie A April 2023 itu rasanya bukan opsi terbaik.

Salah-salah, nasib Palladino bisa jadi mirip Motta dan Tudor berikutnya.(*)

 

 

 

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved