Perkembangan Pasar Modal Sumbar Sentuh Rekor Baru, Jumlah SID Tembus 238 Ribu Investor

Perkembangan pasar modal Sumatera Barat (Sumbar) terus mencatat peningkatan jumlah investor sepanjang 2025. 

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Istimewa/Canva
PASAR MODAL SUMBAR - Ilustrasi pasar modal Sumbar. Perkembangan pasar modal Sumatera Barat (Sumbar) terus mencatat peningkatan jumlah investor sepanjang 2025.  

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Perkembangan pasar modal Sumatera Barat (Sumbar) terus mencatat peningkatan jumlah investor sepanjang 2025. 

Dilansir rilis pada Rabu (19/11/2025), Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Agustus 2025 menunjukkan total Single Investor Identification (SID) mencapai 238.330 investor atau tumbuh 27,41 persen (yoy) dan memperlihatkan perluasan partisipasi masyarakat.

Pertumbuhan perkembangan pasar modal Sumbar tercatat pada SID saham yang mencapai 108.470 investor.

Angka ini meningkat 25,70 persen (yoy) dan menjadi salah satu pendorong kenaikan jumlah investor aktif.

Kenaikan perkembangan pasar modal Sumbar juga terlihat dari SID Reksa Dana yang mencapai 225.817 investor.

Baca juga: Pemko Padang Siapkan Tiga Lokasi untuk Bangun Sekolah Rakyat, Target Dimulai pada 2026

Total tersebut tumbuh 27,32 persen (yoy) dan mendominasi jumlah investor di sektor pasar modal.

SID SBN ikut menambah penguatan perkembangan pasar modal Sumbar dengan jumlah 9.212 investor dan tumbuh 14,89 persen (yoy). Instrumen EBA tercatat memiliki 3 investor.

Peningkatan di seluruh instrumen memperlihatkan konsistensi perkembangan pasar modal Sumbar dalam memperluas basis investor sepanjang 2025.

Jumlah Aset Perbankan Sumbar

Perkembangan sektor keuangan  Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan kondisi stabil pada triwulan III-2025.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pergerakan ekonomi daerah tetap berlangsung, tercermin dari pertumbuhan PDRB 3,36 persen yang memperlihatkan aktivitas ekonomi masih berjalan.

Data ini menjadi gambaran umum pergerakan sektor jasa keuangan di daerah.

Berdasarkan rilis yang diterima Rabu (19/11/2025), OJK mencatat perbankan sebagai penopang utama sektor keuangan Sumbar.

Total aset perbankan tercatat Rp83,82 triliun per September 2025. Penyaluran kredit mencapai Rp73,22 triliun dan Dana Pihak Ketiga berada pada angka Rp58,49 triliun.

Baca juga: Kucing Terjebak di Sumur Rumah Warga Padang Utara pada Dini Hari, Damkar Datang Selamatkan

Risiko kredit tercatat pada level NPL 2,72 persen, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, kredit untuk UMKM dalam sektor keuangan Sumbar menunjukkan pergerakan yang berbeda. Penyaluran kredit UMKM tercatat Rp31,32 triliun, atau 42,77 persen dari total kredit.

Angka ini terpantau menurun 1,15 persen secara tahunan. Data ini menunjukkan pergerakan kredit yang tidak sejalan dengan pertumbuhan aset perbankan.

Perbankan syariah memperlihatkan tren naik dan menjadi bagian penting dalam struktur sektor keuangan Sumbar.

Total aset perbankan syariah mencapai Rp13,91 triliun. Penghimpunan DPK berada pada angka Rp11,15 triliun dan penyaluran pembiayaan Rp11,68 triliun.

Baca juga: Ramalan Zodiak Kamis, 20 November 2025: Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

Rasio NPF berada pada 1,62 persen. Pertumbuhan pembiayaan syariah memberikan kontribusi pada pergerakan industri syariah di daerah.

Perkembangan BPR ikut mendorong aktivitas dalam sektor keuangan Sumbar. Aset BPR tercatat Rp2,93 triliun per September 2025. Dana Pihak Ketiga berada pada posisi Rp2,13 triliun dan penyaluran kredit Rp2,25 triliun.

Sebagian besar kredit BPR tersalurkan kepada UMKM dengan porsi mencapai 71,19 persen. Data ini menunjukkan peran BPR dalam pembiayaan pelaku usaha kecil di daerah.

Dengan paparan tersebut, OJK menilai perbankan tetap menjalankan fungsi intermediasi dan menjaga pergerakan sektor keuangan Sumbar selama 2025.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved