Keracunan MBG di Agam
Siswi di Agam Ungkap Ayam Berdarah Sebelum Keracunan Massal MBG, Guru Sempat Cicipi
Insiden keracunan massal yang melanda penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Agam pada Rabu (1/10/2025)
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Diagnosis dokter mengonfirmasi: gejala yang ia rasakan sama dengan keracunan.
Meski hanya ia dan satu muridnya yang terdampak, Weri menduga daya tahan tubuh yang sedang menurun menjadi pemicu kerentanan terhadap keracunan ini.
Kesaksiannya menyoroti betapa sulitnya mendeteksi kontaminasi berbahaya hanya dengan indra perasa.
Biaya Pengobatan
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengambil langkah tegas menanggapi insiden keracunan massal yang menimpa sedikitnya 108 penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Pemerintah daerah memastikan seluruh biaya pengobatan bagi korban keracunan yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan akan ditanggung sepenuhnya.
Bupati Agam, Benny Warlis, menyatakan penetapan insiden ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) menjadi dasar untuk menalangi biaya pengobatan warga yang keracunan usai menyantap nasi goreng dari menu MBG pada Rabu (1/10/2025).
Korban keracunan tersebar dari kelompok usia Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama.
Tindakan serius juga langsung dilakukan terhadap operasional program MBG.
Baca juga: Klaim Tanah Pusako Tinggi Picu Kericuhan di Sijunjung, Pemohon Eksekusi Buka Suara Asal Usul Lahan
Benny Warlis mengungkapkan bahwa tujuh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerahnya teridentifikasi belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Untuk mencegah masalah kesehatan lanjutan, Bupati telah memerintahkan pihak terkait untuk menutup sementara ketujuh dapur tersebut. Mereka diwajibkan segera mengurus SLHS sebelum diizinkan beroperasi kembali.
Dalam pernyataannya di Padang, Bupati Warlis bahkan mengancam akan bertindak langsung jika ketujuh dapur tersebut mengabaikan permintaan ini.
“Yang pasti, kalau mereka tidak mengurus SLHS maka saya yang akan mendatangi langsung karena ini menyangkut kesehatan masyarakat,” tegas Bupati Agam.
Diketahui, dapur SPPG yang diduga menyebabkan keracunan masal ini yaitu SPPG di Yayasan Peduli Karakter Anak (YPKA) di Nagari Kampung Tengah, Lubuk Basung, Agam.
Baca juga: BREAKING NEWS Gempa Magnitudo 2,8 Guncang Pariaman Sumbar, BMKG Sebut Kedalaman 17 Km
Diberitakan sebelumnya, Orang tua siswa korban keracunan masal diduga akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) harap pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Peduli Karakter Anak (YPKA) di Nagari Kampung Tengah, Lubuk Basung, Agam, Sumbar, Kamis (2/10/2025).
Pemerintah Agam Tanggung Biaya Medis Ratusan Korban Keracunan Masal MBG, 7 Dapur SPPG Ditutup |
![]() |
---|
Korban Keracunan MBG di Agam Bertambah Jadi 110 Orang, Sebagian Sudah Pulang dan Sebagian Dirawat |
![]() |
---|
SPPG Tanpa Izin Beroperasi hingga 110 Orang Keracunan MBG, Bupati Agam Akui Lemah Pengawasan |
![]() |
---|
Bupati Agam Akui 7 Dapur MBG Tak Layak Beroperasi, Putuskan Tutup Sementara Usai 110 Orang Keracunan |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG di Agam, Bupati Ungkap Dapur SPPG Tidak Layak dan Perizinan Belum Lengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.