Keracunan MBG di Agam
Keracunan Masal MBG di Agam Usai Santap Nasi Goreng, Siswa Muntah Pusing hingga Sesak Napas
Puluhan siswa di Kecamatan Manggopoh, Agam, tumbang setelah menyantap nasi goreng dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.CON, AGAM - Puluhan siswa di Kecamatan Manggopoh, Agam, tumbang setelah menyantap nasi goreng dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Sebanyak 63 siswa dan guru dirawat di Puskesmas Manggopoh, empat di antaranya harus dirujuk ke RSUD Lubuk Basung karena kondisi lebih serius.
Insiden keracunan massal itu terjadi Rabu (1/10/2025). Menu MBG yang disajikan berupa nasi goreng dengan telur dadar dan jeruk.
Siswa MTS Muhammadiyah Manggopoh, SDN 09 Balai Satu, dan SMPN 2 Manggopoh menyantap hidangan tanpa curiga.
"Karena nasi goreng, siswa antusias memakannya, tapi ternyata kejadiannya seperti ini," tutur Yuli Sakban, Kepala Sekolah MTS Muhammadiyah Manggopoh, dengan nada kecewa.
Baca juga: Kiper Nadeo Argawinata Mendadak Bertolak ke Arab Saudi, Emil Audero dan Maarten Paes Didera Cedera
Antusiasme siswa bukan tanpa alasan, Program MBG yang baru dimulai 1 September 2025 itu membawa harapan akan asupan makanan yang menyenangkan dan bergizi.
Menu di hari nahas itu, Rabu (1/10/2025), adalah nasi goreng yang disajikan bersama telur dadar dan jeruk.
Makanan yang digemari anak-anak ini membuat 85 siswa di MTS Muhammadiyah Manggopoh melahapnya tanpa curiga, sebagaimana juga yang terjadi di SDN 09 Balai Satu dan SMPN 2 Manggopoh.
Selama sebulan penuh, menurut Yuli, tidak ada keluhan sama sekali. Siswa bahkan tampak bersemangat. Namun, suasana ceria itu runtuh hanya dalam semalam.
menu itu, ternyata membuat para siswa harus menjalani perawatan di Puskesmas Manggopoh sejak pukul 17.00 WIB Rabu (1/10/2025).
Baca juga: Bupati Solsel Serahkan SK PPPK kepada 193 Tenaga Teknis dan Guru, Ada yang Telah Mengabdi 20 Tahun
Bahakan Sejak pukul 08.00 WIB pagi hari ini (kamis), terus berdatangan ke Puskesmas Manggopoh didampingi orang tua dan guru, mengeluhkan gejala yang sama, pusing, mual, dan demam.
Tujuh siswa pertama yang datang di pagi hari adalah gelombang kedua korban.
Gelombang pertama, yang mencapai 56 orang, sudah dirawat sejak sore hingga dini hari.
Total korban pun melonjak menjadi 63, empat di antaranya harus dirujuk ke RSUD Lubuk Basung karena kondisi yang lebih serius.
"Persis satu bulan sejak program diterima, ternyata berdampak pada sejumlah siswa," kata Yuli.
Ia harus bergegas membawa tiga siswanya ke puskesmas, sementara satu siswa lain dibawa pulang oleh orang tuanya.
Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 37 Terbaru 1-31 Oktober 2025: Rute Hari Ini Sibolga - Teluk Dalam
28 Korban Keracunan Massal MBG di Agam Masih Menjalani Perawatan di Rumah Sakit dan Puskesmas |
![]() |
---|
Bupati Agam Tetapkan Status KLB Keracunan Massal MBG Lubuk Basung, Semua Biaya Ditanggung Pemerintah |
![]() |
---|
Puluhan Siswa dan Guru di Agam Dilarikan ke Puskesmas Usai Santap Menu Nasi Goreng dari Program MBG |
![]() |
---|
Pengakuan Orang Tua Korban Keracunan MBG di Agam, Sepulang Sekolah Anak Langsung Muntah |
![]() |
---|
Total Korban Keracunan Massal MBG di Agam, Sudah 63 Orang Dirawat di Puskesmas Manggopoh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.