Berita Populer Sumbar

4 BERITA POPULER SUMBAR: Puluhan Siswa dan Guru di Agam Diduga Keracunan MBG, Truk Rem Blong

Kepala Puskesmas Manggopoh Rozi Cahaya, mengatakan jumlah korban keracunan ini berkisar 30 orang.

Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
MAKAN BERGIZI GRATIS- Siswa menunjukan menu MBG yang sedang ia santap saat lanjutan program MBG di Kota Pariaman Sumatera Barat. Sejumlah berita menarik Tribunpadang.com dalam 24 jam terakhir, yang disajikan pada berita populer Sumatera Barat (Sumbar). 

Adel menjelaskan, pada Jumat (26/9/2025) lalu pihaknya belum bisa bertemu dengan WNA yang didetensi bernama Nur Amira.

"Jadi hari ini kita bertemu langsung dengan Nur Amira. Juga mengkonfirmasi lagi keterangan-keterangan dari Imigrasi yang secara yakin menyatakan Nur Amira sebagai WNA," bebernya.

Tidak hanya itu ujar Adel, pihaknya bersama Komnas HAM juga memastikan hak-hak dari Nur Amira sebagai WNA yang didetensi, diberikan oleh Imigrasi Agam.

"Kami juga akan bertemu dengan Bupati Limapuluh Kota, untuk memastikan layanan dan hak-hak Zahira sebagai anak Nur Amira terpenuhi," sebut Adel.

Adel mengatakan, Zahira anak dari WNA bernama Nur Amira juga berpotensi terlantar apabila ibunya dideportasi ke Malaysia.

"Sebab, saat sekarang Zahira baru berumur 14 tahun dan masih sekolah," tegas Adel.(*)

3. Panen Tomat di Salimpek Solok Turun Drastis Akibat Cuaca Buruk, Banyak Buah Membusuk sebelum Dipetik

KEBUN TOMAT SOLOK - Memasuki musim penghujan, petani tomat di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mulai meningkatkan upaya perawatan agar tanaman tidak mudah rusak. Intensitas hujan yang tinggi belakangan ini dikhawatirkan dapat memicu berbagai penyakit pada tanaman, seperti busuk buah, layu batang hingga serangan jamur.
KEBUN TOMAT SOLOK - Memasuki musim penghujan, petani tomat di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mulai meningkatkan upaya perawatan agar tanaman tidak mudah rusak. Intensitas hujan yang tinggi belakangan ini dikhawatirkan dapat memicu berbagai penyakit pada tanaman, seperti busuk buah, layu batang hingga serangan jamur. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Petani di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mengeluhkan kondisi tanaman tomat mereka yang rusak akibat cuaca buruk dalam beberapa pekan terakhir. 

Intensitas hujan yang tinggi membuat tanaman menjadi layu, buah membusuk, bahkan sebagian tanaman mati sebelum sempat dipanen.

Seorang petani setempat, Qabil, mengaku kerugian yang dialami cukup besar karena lahan tomatnya turut terdampak.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Sumbar, Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah Malam Ini

“Sudah hampir sepekan hujan terus-menerus. Tanaman tomat jadi cepat layu, buahnya membusuk, bahkan ada yang mati sebelum bisa dipetik. Padahal biaya untuk perawatan sudah banyak dikeluarkan,” ujar Qabil saat ditemui, Rabu (1/10/2025).

Ia menjelaskan, kondisi ini membuat hasil panen diprediksi turun drastis.

Jika biasanya dalam satu kali panen bisa menghasilkan dua ton tomat atau 60 peti, sekarang yang rusak saja sampai 8 peti.

“Biasanya kalau cuaca bagus, hasil panen lumayan. Sekarang hampir 20 persen rusak karena tomat busuk akibat kandungan air yang berlebih,” tambahnya.

Dirinya mengaku sudah melakukan upaya perawatan yang maksimal, namun karena cuaca yang tidak bisa diprediksi, tentu perawatan belum tentu sesuai dengan yang diharapkan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved