Kemenkes RI Resmikan Unit Transplantasi Ginjal RSUP M Djamil Padang, Tingkat Keberhasilan 99 Persen

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi meresmikan Unit Transplantasi Ginjal pertama di Pulau Sumatera

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
UNIT TRANSPLANTASI GINJAL: Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, dr. Azhar Jaya saat diwawancarai, Sabtu (20/9/2025). Kemenkes RI resmikan unit baru transplantasi ginjal di RSUP M Djamil Padang, jadi yang pertama di Pulau Sumatera. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi meresmikan Unit Transplantasi Ginjal pertama di Pulau Sumatera yang berlokasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (20/9/2025).

Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, dr. Azhar Jaya, menyampaikan bahwa peresmian unit ini menjadi langkah penting dalam peningkatan layanan kesehatan di wilayah Sumatera.

Ia menegaskan, RSUP M Djamil telah menjadi rumah sakit rujukan dengan prestasi cukup tinggi dalam pelaksanaan transplantasi ginjal.

“Unit transplantasi ginjal RSUP Dr. M Djamil merupakan unit unggulan. Hingga saat ini sudah dilakukan 31 kali operasi transplantasi ginjal dengan angka kegagalan yang sangat rendah, hanya sekitar 1 persen. Alhamdulillah, tingkat keberhasilan ini menjadikan RSUP M Djamil termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia,” ujar Azhar.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan status sebagai unit khusus, RSUP M Djamil diharapkan bisa melayani lebih banyak masyarakat, tidak hanya dari Sumatera Barat, tetapi juga dari provinsi-provinsi lain di sekitar, seperti Riau, Jambi, Bengkulu, bahkan sebagian wilayah Sumatera Utara.

Baca juga: Wali Kota Fadly Amran Buka Resmi Forum Komunikasi Ilmiah Digelar FKG Universitas Baiturrahmah Padang

Azhar juga menyinggung meningkatnya kasus penyakit ginjal di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa tren penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, kanker, dan ginjal semakin bertambah jumlahnya. Hal ini menyebabkan kebutuhan terhadap layanan transplantasi ginjal semakin tinggi.

“Jika seorang pasien sudah menjalani cuci darah dalam jangka waktu lama, pada akhirnya transplantasi ginjal menjadi pilihan terakhir untuk memperpanjang hidupnya. Tanpa transplantasi, harapan hidup pasien sangat terbatas,” tambahnya.

Terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang sempat ramai sebelumnya, Azhar menegaskan bahwa penyebab utamanya adalah keracunan obat. Kasus tersebut hingga kini masih dalam pemantauan, meskipun sebagian besar sudah ditangani dengan baik.

“Masih ada beberapa anak yang menunjukkan gejala sisa, namun kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk perusahaan farmasi yang bertanggung jawab serta Kementerian Sosial,” jelasnya.

Azhar menyebutkan bahwa jumlah unit transplantasi ginjal di Indonesia saat ini masih sangat terbatas.

Baca juga: Tiga Wanita di Solok Gelapkan Dana Perusahaan Rp100 Juta, Polisi Tahan Pelaku

“Di Indonesia mungkin hanya ada sekitar lima hingga enam unit transplantasi ginjal. Karena itu, keberadaan unit di RSUP M Djamil ini sangat penting,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, dr. Dovy Djanas, menambahkan bahwa program transplantasi ginjal di rumah sakit tersebut sudah dimulai sejak tahun 2015.

Seiring dengan perkembangan teknologi, peralatan, dan kompetensi sumber daya manusia, RSUP M Djamil kini mampu melaksanakan transplantasi ginjal hingga ke-31 dengan tingkat keberhasilan yang dikatakan mencapai 100 persen.

“Dari 31 pasien tersebut, semuanya ditanggung oleh BPJS. Namun ke depan, jika ada peluang untuk layanan non-BPJS, kami juga siap melaksanakannya. Tentunya ini sangat bermanfaat bagi kehidupan pasien yang membutuhkan bantuan ginjal,” kata Dovy.

Ia menekankan bahwa keberhasilan transplantasi ginjal merupakan hasil kolaborasi multidisiplin, yang melibatkan dokter urologi, penyakit dalam, anestesi, hingga tim advokasi.

Baca juga: Gagal Borong Titel Juara di China Masters 2025, Anak Didik Nova Widianto Buyarkan Rencana Tuan Rumah

Tim yang bertugas terdiri dari sekitar 10 hingga 15 orang, yang berperan sejak proses donor, screening, operasi transplantasi, hingga perawatan pasca tindakan.

“Hal terpenting adalah pemilihan donor. Biasanya donor berasal dari keluarga terdekat atau kerabat dengan hubungan darah. Jika tidak ada, bisa juga dari pasien lain atau pendonor lain yang memenuhi kriteria," katanya

"Semua proses dilakukan sesuai aturan hukum yang berlaku, tidak ada yang nonlegal. Semua transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” sambungnya.

Dovy juga mengingatkan bahwa setiap orang sebenarnya bisa hidup sehat hanya dengan satu ginjal.

“Kita dianugerahi dua ginjal, tetapi jika hidup dengan satu ginjal pun tetap bisa sehat. Jadi, ini menjadi bentuk rasa syukur,” ujarnya.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini: 11 Wilayah Sumbar Diguyur Hujan Lebat Siang Ini

Ia menambahkan bahwa pasien yang ditangani di RSUP M Djamil tidak hanya berasal dari Sumatera Barat, tetapi juga dari berbagai daerah lain seperti Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Utara. Saat ini, masih ada sekitar enam pasien dalam daftar tunggu transplantasi.

“Artinya, tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan transplantasi ginjal. RSUP M Djamil sudah membuktikan bahwa dengan SDM yang kompeten serta fasilitas yang memadai, kami siap memberikan layanan optimal bagi masyarakat,” tegas Dovy.

Menurutnya, kendala tentu ada, namun sebagai rumah sakit pemerintah, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan maksimal.

“Kami telah membuktikan bahwa 31 transplantasi ginjal yang dilakukan di RSUP M Djamil dapat terlaksana tanpa membebani biaya besar bagi pasien,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved