POPULER SUMBAR

3 BERITA POPULER SUMBAR - 5 Fakta Longsor Kelok 9, Bus NPM Laka di Solok dan Kisah Heroik Nenek

Simak berita populer Sumbar atau Sumatera Barat dalam tempo waktu 24 jam terakhir di TribunPadang.com hingga Sabtu (20/9/2025)

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/MuhammadIqbal
MULAI DIBUKA- Akses lalu lintas di kelok 9 pasca terjadi longsor, sudah mulai dibuka sekira pukul 05:15 WIB, Jumat (19/9/2025).Longsor terjadi di kelok pertama dari kelok 9, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (18/9/2025) pukul 19:00 WIB malam. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Simak berita populer Sumbar atau Sumatera Barat dalam tempo waktu 24 jam terakhir di TribunPadang.com hingga Sabtu (20/9/2025) hari ini.

Pertama, lima fakta menarik tentang longsor Kelok 9: Jalan Sumbar-Riau yang sempat lumpuh. Akibatnya, dampak macet panjang.

Kedua, berita Bus NPM yang mengalami kecelakaan lalu-lintas di X Koto Singkarak Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Ketiga, pemberitaan Kisah Heroik seorang nenek di Padang Pariaman membela cucu hingga nyawa taruhannya

Simak selengkapnya artikel berita sebagai berikut:

1.Lima Fakta Menarik Longsor Kelok 9: Jalan Sumbar-Riau Lumpuh, Hingga Pedagang Terdampak Macet Panjang 

LONGSOR di Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) membuat akses utama Sumbar-Riau lumpuh total pada Kamis (18/9/2025) malam.

Material longsor menimbun badan jalan di kelok pertama sekitar pukul 19.00 WIB. Kendaraan tidak bisa bergerak hingga jalur macet panjang ke arah Payakumbuh dan Pekanbaru.

Tim gabungan dari BPBD, PUPR, TNI, dan kepolisian dikerahkan ke lokasi. Pembersihan material berlangsung sejak tengah malam hingga dini hari.

Pada Jumat (19/9/2025) pukul 05.15 WIB, jalan sudah dibuka dengan sistem buka tutup.

Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena Kelok 9 merupakan jalur vital penghubung Sumbar-Riau.

Baca juga: Irigasi Anai 2 Tak Berfungsi, 504 Hektare Sawah di Pariaman Selatan Kesulitan Pasokan Air

Banyak pengendara terpaksa mencari jalur alternatif lewat Tanah Datar dan Lintau. Sejumlah pedagang bahkan khawatir barang dagangan rusak akibat terjebak macet berjam-jam.

Meski sudah bisa dilewati, kondisi jalan masih rawan karena material longsor sesekali bergerak jika terjadi getaran.

Petugas berjaga di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar.

Berikut lima fakta menarik longsor Kelok 9 yang dihimpun TribunPadang.com:

Baca juga: Kabid PDK KemenHAM Sumbar Lakukan Pemantauan Distribusi Program MBG di Kabupaten Pesisir Selatan

MULAI DIBUKA- Akses lalu lintas di kelok 9 pasca terjadi longsor, sudah mulai dibuka sekira pukul 05:15 WIB, Jumat (19/9/2025).Longsor terjadi di kelok pertama dari kelok 9, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (18/9/2025) pukul 19:00 WIB malam.
MULAI DIBUKA- Akses lalu lintas di kelok 9 pasca terjadi longsor, sudah mulai dibuka sekira pukul 05:15 WIB, Jumat (19/9/2025).Longsor terjadi di kelok pertama dari kelok 9, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (18/9/2025) pukul 19:00 WIB malam. (TribunPadang.com/MuhammadIqbal)

1. Akses Jalan Sempat Lumpuh Total

Longsor di Kelok 9 menimbun badan jalan sepanjang lima meter lebih. Beton penahan tanah, besi pondasi, hingga tiang lampu ikut terbawa.

“Longsor menutup jalan dari arah Pekanbaru menuju Payakumbuh,” kata Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota, Iptu Zarwiko Irza, Kamis malam.

Sejak pukul 19.30 WIB, kendaraan tidak bisa melintas dari kedua arah. Antrean panjang terlihat hingga ke Lubuak Bangku.

Pengendara terjebak berjam-jam tanpa bisa bergerak. BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Jelang Persebaya vs Semen Padang FC di BRI Super League

2. Penyebab Longsor Karena Hujan Lebat

Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengungkapkan bencana alam ini terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Longsor disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak pukul 16.00 WIB," ungkap Rahmadinol melalui keterangan resminya.

Hujan yang turun selama tiga jam nonstop membuat tanah di tebing tidak mampu menahan beban dan akhirnya longsor pada pukul 19.00 WIB.

Material longsor yang terdiri dari beton, tiang lampu, tanah liat, dan bebatuan besar menimbun badan jalan tepat di kelok pertama dari Kelok 9.

Akibatnya, akses kendaraan roda dua maupun roda empat lumpuh total. Antrean kendaraan dari arah Payakumbuh bahkan mengular hingga Lubuk Bangku.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 20 September 2025: Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

BISA DILEWATI- Kendaraan mulai melewati Kelok 9 setelah ditutup akibat longsor di kelok pertama Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Jalan sudah mulai dibuka sekira pukul 05:15 WIB, Jumat (19/9/2025).
BISA DILEWATI- Kendaraan mulai melewati Kelok 9 setelah ditutup akibat longsor di kelok pertama Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Jalan sudah mulai dibuka sekira pukul 05:15 WIB, Jumat (19/9/2025). (TribunPadang.com/MuhammadIqbal)

3. Alat Berat Dikerahkan Sejak Tengah Malam

Proses evakuasi material longsor Kelok 9 dimulai tengah malam. Tim gabungan mengerahkan tiga alat berat sekaligus untuk membersihkan tumpukan tanah dan bebatuan.

Alat berat pertama milik Balai Jalan Nasional Provinsi Sumbar mulai bekerja pada pukul 00.30 WIB, membersihkan material dari arah Pekanbaru menuju Payakumbuh.

Sekitar pukul 03.00 WIB, alat berat tambahan dari TNI datang dan langsung membersihkan material dari arah sebaliknya.

“Saat ini sedang berlangsung pembersihan material longsor di fly over Kelok 9 menggunakan alat berat,” ujar Rahmadinol.

Baca juga: Menikmati Pesona Geopark Silokek Sijunjung yang Dikelilingi Tebing Karst yang Memukau

 Dengan pengerahan tiga alat berat, pembersihan berjalan lebih cepat, meskipun kondisi di lokasi masih diguyur hujan.

Pembersihan berlangsung dalam kondisi hujan lebat. Material tanah dan beton ditumpuk di pinggir jalan agar jalur bisa segera dilalui kendaraan.

4. Jalan Dibuka Sistem Buka Tutup

Kerja keras tim gabungan membuahkan hasil. Tepat pukul 05.00 WIB, material longsor berhasil disingkirkan. Akses lalu lintas kembali dibuka pada pukul 05.15 WIB.

Namun, arus lalu lintas belum sepenuhnya normal. Kendaraan dari arah Pekanbaru menuju Payakumbuh diutamakan terlebih dahulu.

Sementara itu, kendaraan dari arah sebaliknya belum bisa bergerak. Petugas di lapangan menerapkan sistem buka tutup untuk mengurai kepadatan kendaraan yang sudah menumpuk sejak Kamis malam. S

Sebagian pengendara yang tidak sabar sempat mencoba menerobos, sehingga mengakibatkan kepadatan di beberapa titik.

Baca juga: Jadwal Acara ANTV Sabtu 20 September 2025: Deretan Program Seru, Film Asia hingga Mega Bollywood

 “Petugas di lapangan sudah meminta pengendara membuat satu jalur,” kata seorang saksi di lokasi.

Meski sudah bisa dilalui, jalur belum kembali normal. Kendaraan besar seperti truk tidak bisa berpapasan di titik longsor. Hanya minibus dan kendaraan kecil yang bisa lewat dengan lancar.

5. Pedagang Terdampak Macet Panjang

Longsor Kelok 9 tidak hanya membuat macet, tetapi juga berdampak pada pedagang.

Beberapa pengendara yang membawa barang dagangan berupa ikan dan ayam diminta mencari jalan alternatif.

Langkah itu dilakukan agar barang dagangan tidak rusak sebelum sampai ke tujuan di Provinsi Riau.

“Kami sudah terjebak sejak pukul 21.30 WIB. Ikan yang dibawa bisa busuk kalau tidak cepat lewat,” kata salah seorang sopir.

Baca juga: Sumbar Segera Miliki Perda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren untuk Raih Dukungan Pemda

Situasi ini membuat kepolisian dan BPBD mengimbau pengendara lebih waspada saat melewati Kelok 9, terutama di musim hujan.

Meski jalur sudah terbuka, ancaman longsor susulan masih ada jika hujan turun kembali.

Hingga Jumat pagi pukul 07.25 WIB, arus lalu lintas sudah bergerak lancar dari dua arah. Namun petugas tetap siaga di lokasi untuk mengantisipasi pergerakan tanah susulan.(*)

2 Bus NPM Oleng di X Koto Singkarak Solok, Hantam Tiang Listrik dan Musala, Empat Penumpang Terluka 

INSIDEN Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Umum Lintas Sumatera, Jorong Pasia, Nagari Tikalak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (19/9/2025) malam sekitar pukul 03.34 WIB.

Kasat Lantas Polres Solok Kota, Iptu Akbar Kharisma Tanjung, membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyebutkan, kecelakaan melibatkan sebuah bus NPM Mercedes Benz dengan nomor polisi BA 70** NU yang dikemudikan oleh Gazali warga Kuranji, Kota Padang.

“Bus datang dari arah Solok menuju Padang Panjang. Saat melewati jalan tikungan, kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, hilang kendali, oleng ke kiri lalu menabrak tiang listrik dan musala di lokasi kejadian,” ujar Akbar kepada TribunPadang.com.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Mentawai 19 September 2025: BMKG Prediksi Berawan Disertai Potensi Hujan Ringan

kecelakaan bus NPM di Solok 19/9/2025
BUS NPM KECELAKAAN- Petugas kepolisian pada saat melakukan olah TKP kecelakaan bus NPM yang terjadi di Jalan Umum Lintas Sumatera, Jorong Pasia, Nagari Tikalak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (19/9/2025). Bus datang dari arah Solok menuju Padang Panjang. Saat melewati jalan tikungan, kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, hilang kendali, oleng ke kiri lalu menabrak tiang listrik dan musala di lokasi kejadian.

Akibat insiden ini, empat penumpang bus mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas Singkarak untuk mendapatkan perawatan.

"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut," imbuh Akbar.

Adapun korban luka masing-masing bernama Wardah, pelajar asal Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Arni ibu rumah tangga asal Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman; Sintia balita asal Lubuk Aro, Kabupaten Pasaman, serta Muhammad Yowandri, mahasiswa asal Kabupaten Indra Giri Hilir, Riau.

“Kendaraan yang terlibat sudah kami amankan di Mako Satlantas Polres Solok Kota. Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp30 juta,” kata Akbar.

Baca juga: Hasil Liga Champions 2025 2026 - Anthony Gordon Akui Barcelona di Atas Chelsea dan Man City

Akbar mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara, mencatat keterangan saksi dan korban serta mengamankan barang bukti untuk proses lebih lanjut.

“Kasus ini masih kami dalami. Kami imbau pengendara agar selalu berhati-hati saat melintas di jalur rawan kecelakaan, terutama di malam hari dan kondisi tikungan,” tutupnya. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

3. Kisah Heroik Seorang Nenek di Padang Pariaman Bela Cucu, Nyawa Jadi Taruhan

NIAT hati membela sang cucu dari kejahatan asusila, seorang nenek di Padang Pariaman, Sumatera Barat justru menjadi korban penganiayaan hingga kritis.

Nenek berinisial RD, warga Korong Sungai Sirah, kini terbaring tak berdaya dan belum sadarkan diri sejak peristiwa nahas yang menimpanya pada Kamis, 12 September 2025.

Peristiwa pilu ini bermula ketika RD berusaha melindungi cucunya yang diduga menjadi korban pencabulan.

Namun, pembelaan itu berujung fatal. RD justru dianiaya hingga tak sadarkan diri di Jalan Baru Korong Sungai Sirah, tepat di depan Mushala Baitul Hikmah.

Menurut Ketua ASPILA, Azwar Anas yang mendampingi keluarga korban, kondisi RD sangat mengkhawatirkan.

Baca juga: Fajar/Fikri Revans dan Raih Tiket Semifinal China Masters 2025 Siap Bentrok Wakil Korsel atau Jepang

"Korban muntah dan matanya berdarah. Ia bahkan harus dipasang selang di leher untuk bernapas," tutur Anas, Jumat (19/9/2025).

Keluarga tak tinggal diam. Tante korban pencabulan, SA (40), melaporkan dugaan penganiayaan berat ini ke Polres Pariaman pada Sabtu, 14 September 2025.

Laporan tersebut telah diterima dan kini dalam proses penyelidikan. Terlapor dalam kasus ini diketahui berinisial FA.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pariaman, Rio, membenarkan bahwa laporan terkait dugaan penganiayaan dan pencabulan telah diterima.

"Kami sedang melakukan penyidikan mendalam," ujarnya, menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 77 dan 78 Lengkap dengan Latihan Kata Ekspresif

Rio menambahkan bahwa kasus ini akan diungkap oleh pihaknya dalam waktu dekat ke publik.

Selain kasus penganiayaan, saat ini pihaknya juga sedang memproses kasus pencabulan yang menimpa cucu RD.

Laporan tersebut juga sudah di proses oleh Satreskrim Polres Pariaman, hanya saja belum dilakukan penetapan tersangka.

“Kami masih fokus pada kondisi korban penganiayaan, untuk kasus pencabulan kami akan segera melakukan visum untuk menjadi barang bukti,” ujarnya.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved