Angin Kencang di Agam

Atap SDN 17 Gobah Agam Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Pihak Sekolah Minta Tolong Bupati

Angin puting beliung merusak atap SDN 17 di Jorong Gobah, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam,

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
Dok. Sekolah
ANGIN PUTING BELIUNG - Kondisi atap bangunan SDN 17 di Jorong Gobah, Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam usai dihantam angin puting beliung. Masyarakat sebut kejadiannya sekitar pukul 15:00 WIB dan sangat kencang. 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Angin puting beliung merusak atap SDN 17 di Jorong Gobah, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (14/9/2025). 

Akibat peristiwa itu, pihak sekolah segera mengajukan permohonan bantuan perbaikan atap SDN 17 Bukik Batabuah Agam menjadi prioritas karena khawatir mengganggu kegiatan belajar siswa.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Guru Kelas 6 SDN 17 Gobah, Ricci Amelya saat ditemui di ruangannya, Senin (15/9/2025).

Ricci menjelaskan, pihak sekolah sudah membuat laporan kerusakan atap SDN 17 dan diserahkan ke Camat Canduang.

"Laporan tersebut juga arahan dari camat, saat mengunjungi sekolah kemarin sore," jelasnya.

ANGIN PUTING BELIUNG - Guru kelas 6 SDN 17 Gobah, Ricci Amelya saat ditemui dk ruangannya, Senin (15/9/2025). Ricci sebut atap yang terdampak berada di ruangan penyimpanan alat olahraga dan berseberangan dengan ruangan kelas 1.
ANGIN PUTING BELIUNG - Guru kelas 6 SDN 17 Gobah, Ricci Amelya saat ditemui dk ruangannya, Senin (15/9/2025). Ricci sebut atap yang terdampak berada di ruangan penyimpanan alat olahraga dan berseberangan dengan ruangan kelas 1. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Baca juga: Angin Puting Beliung Rusak Atap SDN 17 Gobah Agam, Guru Ungkap Belajar Siswa Terancam

Sementara itu, Ricci berharap laporan kerusakan sekolah dapat ditindaklanjuti oleh Bupati Agam dan BPBD.

"Apakah segera dapat bantuan belum ada kabar. Semoga segera ditindaklanjuti," pungkasnya.

Sebumnya diberitakan, Pihak SD Negeri 17 di Jorong Hobah, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabuapaten Agam mengetahui bencana angin puting beliung setelah mendapat laporan dari Whatsapp grup, Minggu (14/9/2025).

Laporan tersebut dikirimkan oleh penjaga sekolah di Whatsapp grup setelah atap SDN 17 terangkat dan menimpa atap ruangan lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Guru Kelas 6 SDN 17 Gobah, Ricci Amelya saat dikunjungi Tribunpadang.com di ruangan guru, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Kapolres Pariaman Pecat 2 Anggota Gegara Terseret Kasus Pidana Hingga Jalani Proses Hukuman

"Pada Minggu kemarin, dikirim video beserta foto, di mana terlihat atap dari ruangan di sebelah kelas 1 terangkat," ungkapnya.

Kata Ricci, atap yang terangkat berlokasi tepat berada di ruangan penyimpanan alat olahraga.

"Atap itu menimpa atap dari ruangan kelas 1, yang berada di sampingnya," jelasnya.

"Ditakutkan karena bersebelahan dan ketika cuaca hujan, akan berdampak buruk dari yang kita kira. Tentunya jika air hujan mengalir, akan merembes ke ruangan belajar," sambung Ricci.

Ricci menjelaskan, beruntung pasca bencana tersebut masyarakat, camat, wali nagari, jorong beserta BPBD datang untuk meninjau lokasi.

"Sore kemarin, semua pihak datang ke sini dan memasang terpal untuk antisipasi sementara," pungkasnya.

Baca juga: Bersama Badan Amil Zakat Nasional, Maigus Nasir Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Kebakaran

Kronologi Kejadian

Angin puting beliung menghantam Sekolah Dasar (SD) Negeri 17 di Jorong Gobah, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Minggu (14/9/2025).

Akibat kejadian tersebut, beberapa atap ruangan olahraga dan kelas di SDN 17 Gobah rusak berat.

Masyarakat sekitar sekolah, Armidawati mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 15:00 WIB. Saat angin kencang, posisi Armidawati berada di halaman rumah.

"Kejadiannya sekitar jam 15:00 WIB lewat, anginnya sangat kencang. Saya ingin melihat, namun badan terasa bergoyang, lalu kembali ke dalam rumah," ungkapnya, Senin (15/9/2025).

Beberapa saat itu, kata Armidawati terdengar bunyi pohon tumbang yang menimpa atap.

Baca juga: Wali Kora Fadly Amran Apresiasi Gapopin Salurkan Bantuan Kacamata Gratis Pada Siswa Didik

"Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi kayu tumbang menghantam atap. Bunyinya sangat keras," jelasnya.

Mendengar bunyi tersebut, Armidawati merasa penasaran sembari takut, namun tetap memberanikan diri untuk kembali melihat dari jauh.

"Atap sekolah saling menghantam karena terpaan angin, saya penasaran namun juga takut, terpaksa melihat dari halaman rumah," terang Armidawati.

"Namun, karena kondisi angin masih kencang, saya kembali ke dalam rumah dan menutup seluruh pintu dan jendela," sambungnya.

Kendati demikian, setelah angin puting beliung reda, ia lantas melihat langsung ke lokasi sekolah.

"Setelah angin berhenti, saya mengecek ke lokasi, ternyata atap dan kayu bangunan sekolah terbawa angin," sebutnya.

Baca juga: Beredar Nama Raffi Ahmad, Taufik Hidayat hingga dr Tirta dalam Sepekan Kursi Menpora Kosong

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lapangan, tampak atap bangunan sekolah tersebut terbongkar. Luas atap yang terbongkar sekitar 2 ruangan kelas.

Namun, atap yang bolong tersebut sudah dipasangi terpal berwarna oren.

Lalu, saat Tribunpadang.com melihat di bagian dalam, ternya atap yang bolong bertepatan dengan penyimpanan alat olahraga dan sedikit mengarah ke ruangan kelas 1 SDN 17 Gobah.

Di bagian atapnya, masih ada plafon yang menahan, sehingga cahay tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan.

Namun, di bagian bawah plafon masih ada terpal untuk mengantisipasi hujan datang.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved