Berita Populer Padang

3 Berita Populer Padang: Siaga Menghadapi Banjir, Pohon Kelapa Tumbang, Kucing Terjebak di Sumur

Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Editor: Mona Triana
Dokumentasi/BPBD Kota Padang
POHON TUMBANG: Penampakan pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Jalan Seberang palinggam, RT 02/RW 01, Kelurahan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Rabu (19/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Al Banna sebut kerugian ditaksir Rp1.000.000. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Cemas Setiap Awan Gelap, Lam Torang Siaga Menghadapi Bayang-bayang Banjir Padang.

Kemudian berita Pohon Kelapa Setinggi 10 Meter Tumbang Timpa Dapur Rumah Warga di Padang Selatan.

Selanjutnya berita Kucing Terjebak di Sumur Rumah Warga Padang Utara pada Dini Hari, Damkar Datang Selamatkan.

Baca berita selengkapnya :

1.Lam Torang, warga Kelurahan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat tampak gelisah saat hujan turun di daerahnya, Rabu (19/11/2025).

Kegelisahan Lam Torang bukan tanpa alasan, hujan lebat yang terjadi pada akhir Desember 2024 lalu, sempat merendam rumahnya.

Baca juga: Pemprov Sumbar Raih Bhumandala Award 2025 Berkat Inovasi Pengawasan Tata Ruang

Bahkan, ketinggiannya mencapai lutut orang dewasa. Oleh sebab itulah, Lam Torang khawatir peristiwa tahun lalu akan kembali terjadi.

Ditemui Tribunpadang.com pada Rabu (19/11/2025) di rumahnya, berlokasi di Jalan Seberang Palinggam, bedekatan dengan aliran sungai Batang Arau.

Rumah Lam Torang, berlokasi tidak jauh dari sungai Batang Arau, hanya dibatasi jalan aspal dengan lebar sekira 3 meter.

Lam Torang bercerita kepada Tribunpadang.com, di saat musim hujan, perasaannya harap-harap cemas.

Ia sampai berdiri di depan rumahnya, melihat ke langit, kondisi curah hujan yang turun.

Baca juga: Ángelo Meneses Sebut Semen Padang Perbaiki Kesalahan untuk Raih Poin Lawan Persijap Jepara

"Kalau musim penghujan ini, saya cemas, apalagi jika hujannya lebat," ungkapnya saat memberikan keterangan.

Duka itu masih membakas di ingatan Lam, begitu panggilan akrabnya.

Banjir yang merendam rumahnya, membuat bahan pokok yang ia jual ikut terendam hingga tak bisa lagi menghasilkan uang.

Berdasarkan pengakuannya, bahan pokok yang ia jual berupa beras, minyak goreng, minyak tanah, mie instan dan barang-barang pelengkap lainnya.

Bahkan, beras yang berada di lantai rumahnya menjadi hitam akibat terendam banjir.

"Kejadiannya pada Desember 2024, pukul 01:00 pagi, ketika itu beras sebanyak 3 karung yang ada di bagian lantai menghitam karena terendam semalaman," pungkasnya.

Di bagian lainnya, minyak tanah yang ia jual juga tumpah dari tadahnya dan bercampur dengan air banjir.

Baca juga: Duel Zona Degradasi, Semen Padang FC Bidik Poin Penuh di Kandang Persijap Jepara

PENYEBAB BANJIR 

Dari rumah semi permanennya, Lam Toram mengingat kembali penyebab banjir yang menimpa kontrakannya itu.

Ia terlihat duduk di bangku plastik berwarna merah, mengenakan baju merah dengan motif di bagian dada dan bahu, kembali bercerita.

Banjir tahun lalu ungkap Lam Torang selain disebabkan hujan lebat, juga dipicu naiknya arus dari laut.

Dua momentum itu, berhasil membuat debit air naik dari pembatas sungai dan merendam rumah-rumah warga di daerah tersebut.

Tak terkecuali rumah Lam Torang, berada dekat dengan aliran sungai Batang Arau itu.

Hanya beberapa meter saja, lokasi rumahnya juga berada di tanah menurun, sehingga dengan mudah air menjamahnya.

"Penyebabnya karena hujan lebat, ditambah pasang laut naik, sehingga airnya melimpah, itulah yang menyebabkan banjir," pungkas perempuan berumur 52 tahun itu.

Banjir yang terjadi menurut wanita dengan 4 anak itu tak hanya air, tapi juga membawa lumpur masuk ke rumahnya.

Lumpur itu mengendap di lantai, membuat ia kesulitan membersihkannya.

Tak selesai dalam beberapa jam, Lam Torang habiskan waktu seharian untuk menguras lumpur dari lantai rumahnya.

Tenaga ekstra harus dikeluarkan, jika tidak, Lam Torang bakal menghabiskan waktu lama untuk berjualan kembali.

"Kurang lebih hampir seharian ketika itu saya membersihkan lumpurnya," terang Asisten Rumah Tangga (ART) dari bos orang China itu.

BANJIR ARUS BESAR

Perempuan kelahiran Pesisir Selatan itu mengingat banjir pada akhir tahun 2024 lalu.

Memiliki arus kuat, bahkan barang-barang rumah tangga warga sekitar ikut terbawa.

Mulai dari kasur, dispenser, sepatu, sendal, hingga barang-barang lainnya.

Keinginan menyelamatkan terbesit di benak Lam Torang, namun arus besar menghentikan rencananya.

Jika tidak, arus besar itu bahkan bisa menyeret orang dewasa ujar Lam.

"Ingin rasanya saya mengambil, namun tidak bisa, arusnya kuat, jika dipaksa, saya takut akan terseret," kata Lam sembari tertawa.

Di depan rumah Lam, ternyata juga terdapat jembatan kayu, dibentangkan untuk akses jalan dari parit yang membentang.

Jembatan itu dulunya kata Lam terbuat dari papan kayu pintu, berukuran tebal dan kuat.

Tetapi tak berarti saat arus banjir dengan intensitas kuat. 

Jembatan itu juga ikut terbawa, sehingga Lam terpaksa menggantinya dengan papan kayu yang mirip dengan sebelumnya.

"Jembatan kayu ini sempat juga terbawa, ini sudah diganti," ucap wanita dengan 4 anak itu.

ANTISIPASI LAM TORANG

Ingatan Lam mengenai banjit masih membekas, membuat ia cemas namun harus tetap bertahan.

Untuk itu, ia memikirkan solusi bagaimana barang-barang miliknya bisa selamat dari ancaman banjir ke depannya.

Jika hujan turun dengan intensitas lebat, Lam Torang sudah mulai gelisah dan cemas.

Takut kejadian itu terulang lagi, membuat barangnya hanyut dan mengalami kerugian.

Kini, ia mengaku sudah waspada, selalu bergegas menyelamatkan barang ke tempat yang lebih tinggi sebelum banjir datang.

"Kini, jika hujan lebat datang, saya sudah mulai memindahkan barang-barang ke tempat yang tinggi, kalau tidak akan habis terkena banjir," ujarnya.

Dimulai dari sepeda motor miliknya dipindahkan ke standar dua, bahan pokok jualannya dialihkan ke tempat aman dan lain sebagainya.

Semua itu dilakukan Lam untuk meminimalisir resiko yang ditimbulkan.

Di akhir cerita, Lam berharap pemerintahan Kota Padang bisa menambah pembatas di pinggir sungai Batang arau.

Baginya, pengerukan yang pernah dilakukan oleh petugas pemko tak terlalu berdampak.

Hanya bertahan beberapa bulan, tanahnya kembali normal, sehingga dengan mudah debit air naik dari sungai.

"Semoga tidak terjadi lagi banjir, memang tahun ini belum terjadi, tapi kita tentu antisipasi juga, kan terjadinya tahun lalu di bulan Desember, kita kan tidak tahu," tutup Lam Torang penuh harap.(*)

2.Pohon tumbang menimpa sebuah rumah warga di Jalan Seberang palinggam, RT 02/RW 01, Kelurahan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (19/11/2025).

Diketahui, pohon tumbang di daerah tersebut menimpa rumah warga sekitar pukul 08.20 WIB.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Al Banna, membenarkan terkait kejadian pohon tumpang yang menimpa rumah warga di Seberang Palinggam.

"Benar, kejadiannya pada Rabu pagi, sekira pukul 08.20 WIB," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ia menjelaskan, pohon tumbang tersebut memiliki ukuran dengan panjang 10 meter dan diameter 30 sentimeter.

"Sementara untuk jenisnya adalah pohon kelapa," sebutnya.

Ia menuturkan, pohon tumbang menimpa rumah warga di Seberang Palinggam, disebabkan karena hujan lebat disertai angin kencang.

"Akibat kejadian itu, dapur rumah milik warga bernama Amiruddin mengalami kerusakan," bebernya.

"Kerugian ditaksir Rp1.000.000," sambungnya.

Di sisi lain, anggota TRC PB BPBD Kota Padang di bawah Komando kalaksa dan Kabid KL pohon tumbang tersebut telah selesai dikerjakan.

Dimana petugas melakukan pembersihan dengan memotong pohon kelapa tersebut menggunakan mesin gergaji rantai.

"Saat ini, pohon tumbang menimpa dapur warga, telah selesai dilakukan," tambahnya.

Al Banna mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bahaya pohon tumbang pada saat sedang hujan disertai dengan angin kencang.

Hal yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan berada di tempat yang aman, tidak berdiri di bawah pohon.

Kemudian, bagi masyarakat yang memiliki kendaraan diharapkan untuk tidak memarkirkan kendaraannya di bawah pohon.

3.Di tengah heningnya Rabu dini hari (19/11/2025), sebuah panggilan darurat datang ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar)  Kota Padang.

Seorang warga Jalan Elang Raya, Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, bernama Silvi (31), mendapati seekor kucing berada di dalam sumur rumahnya.

Kucing dengan warna putih keemasan yang terjebak di dalam sumur tersebut terus mengeong, sehingga membuatnya khawatir.

Hal itu dikarenakan, kucing tersebut tidak bisa keluar dari dalam sumur dan kondisinya sudah basah kuyup.

Karena tidak mampu berbuat banyak, Silvi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Damkar Kota Padang pada pukul 01.29 WIB.

"Laporan masuk pada pukul 01.29 WIB, kemudian langsung dikerahkan petugas ke lokasi kejadian," ujar Kabid Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi.

Hanya dua menit berselang, satu unit armada Damkar dengan enam personel dari Peleton A segera bergerak menuju lokasi, menempuh jarak sekitar 5,3 kilometer.

Mereka tiba pukul 01.39 WIB, telah siap dengan peralatan lengkap dan langsung menuju sumur tempat kucing terjebak.

Tanpa menunda, petugas melakukan evakuasi dengan penuh kehati-hatian.

Sesampai di lokasi, ternyata posisi kucing tidak sampai dijangkau menggunakan tangan.

Oleh karena itu, petugas menggunakan peralatan berupa tongkap khusus agar bisa menarik kucing keluar dari dalam sumur.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, tepat pukul 01.48 WIB, kucing tersebut berhasil diselamatkan dengan kondisi basah kuyup.

"Peristiwa ini mengingatkan bahwa tugas penyelamatan tidak selalu tentang api besar atau bencana," sebutnya.

Bahkan, pada tengah malam atau dini hari, petugas tetap sigap menerima laporan dari masyarakat.

Rinaldi mengimbau kepada masyarakat yang menemukan kejadian serupa untuk dapat menghubungi petugas Damkar.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved