Berita Populer Padang
3 BERITA POPULER PADANG: Evakuasi King Kobra, Kecelakaan Maut dan LBH Buka Posko Pengaduan MBG
seekor ular king kobra membuat geger warga Simpang Akhirat, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/10/2025) pagi.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah informasi menarik seputar Kota Padang setelah tayang 24 jam terakhir di laman TribunPadang.com.
Pertama, seekor ular king kobra membuat geger warga Simpang Akhirat, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/10/2025) pagi.
Ular berbisa mematikan tersebut ditemukan berada di kamar mandi yang sudah tak terpakai di sebuah taman kanak-kanak.
Selanjutnya, sebuah sepeda motor yang berpenumpang tiga orang remaja wanita mengalami kecelakaan, Kamis (2/10/2025) malam.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekira pukul 20.00 WIB di kawasan Jalan Raya Indarung, tepatnya dekat Masjid Jabal Nur, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan.
Ketiga, LBH Padang membuka posko pengaduan bagi korban keracunan massal yang diduga dipicu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kasus ini mencuat setelah 122 warga sekitaran Desa Manggopoh dan Kampung Tengah, Agam, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG pada Rabu (1/10/2025).
Baca berita selengkapnya berikut ini:
1. King Kobra Sepanjang 2,8 Meter Dievakuasi Petugas dari WC Terbengkalai Taman Kanak-Kanak di Padang
Seekor ular king kobra membuat geger warga Simpang Akhirat, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/10/2025) pagi.
Ular berbisa mematikan tersebut ditemukan berada di kamar mandi yang sudah tak terpakai di sebuah taman kanak-kanak.
Awalnya ular tersebut dilihat oleh Farida (52), seorang ibu rumah tangga yang juga menjadi pelapor.
Setelah melihat ular king kobra, ia segera melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang.
Baca juga: Serba-Serbi MotoGP Indonesia 2025: Valentino Rossi dan Marc Marquez Terlibat Perang Komentar
Laporan itu dietrima oleh Damkar Kota Padang pada pukul 09.03 WIB.
Menerima laporan, satu unit armada komando dengan 12 personel Damkar dikerahkan ke lokasi.
Petugas berangkat pukul 09.04 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 09.13 WIB.
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan proses evakuasi dilakukan dibantu oleh Komunitas Reptil dan Amphibi (Krap) Padang.
Baca juga: Update Korban Keracunan Massal MBG di Agam, Pemkab Agam Catat Total 122 Korban

“Ular king kobra termasuk jenis berbisa tinggi, sehingga proses evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujar Rinaldi.
Proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit.
Sekitar pukul 09.45 WIB, ular berhasil diamankan oleh tim Damkar dibantu Komunitas Reptil dan Amphibi (KRAP) Padang.
Damkar Kota Padang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemunculan hewan liar berbahaya, terutama jenis ular berbisa seperti king kobra, yang sering masuk ke permukiman saat musim hujan atau perubahan cuaca.
Pembina KRAP, Danu Setio Herlambang, mengatakan dirinya ikut dalam evakuasi ular setelah dihubungi petugas pemadam kebakaran dari Pos 4.
Baca juga: Harga Cabai Merah Turun Rp10 Ribu, Kini Dijual Rp80 Ribu Sekilo di Pasar Inpres Sijunjung
Kata dia, untuk proses evakuasi ular berbahaya jenis king kobra biasanya dirinya membantu petugas dalam proses evekuasi.
Hal itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Untuk ularnya jenis king kobra dengan panjang 2,8 meter, dimana dievakasi dari WC taman kanak-kanak yang sudah tidak terpakai," ujar Danu.
Ia menyampaikan untuk ular yang dievakuasinya akan dipeliharanya.
2. Pengendara Motor Bonceng Tabrak Truk Parkir di Indarung Padang, Satu Tewas dan Dua Luka-Luka
Sebuah sepeda motor yang berpenumpang tiga orang remaja wanita mengalami kecelakaan, Kamis (2/10/2025) malam.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekira pukul 20.00 WIB di kawasan Jalan Raya Indarung, tepatnya dekat Masjid Jabal Nur, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sepeda motor tersebut menabrak sebuah truk yang sedang terparkir di pinggir jalan.
Kepala Unit I Satlantas Polsek Lubukkilangan, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Yunefri, menyebutkan kondisi jalan saat kecelakaan berupa jalan lurus dua arah dengan medan menanjak.
"Arus lalu lintas saat itu terpantau sedang, jalan beraspal baik, cuaca hujan gerimis, dan pandangan pengendara tidak terhalang," katanya.

Baca juga: Tragedi Nasi Goreng Program MBG di Kabupaten Agam, Menyingkap Rantai Keracunan Massal
Menurut keterangan saksi, sepeda motor yang dikendarai korban IKE (18), datang dari arah barat menuju timur atau dari Simpang Gadut ke arah Simpang SPN Padang Besi.
"Saat tiba di lokasi kejadian, motor yang ia kendarai menabrak truk yang tengah parkir di sisi kiri jalan," ujarnya.
Akibat insiden tersebut, tiga orang penumpang sepeda motor mengalami sejumlah luka serius dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Pengendara motor berinisial IKE mengalami cedera kepala dan langsung dilarikan ke RS Semen Padang.
Penumpang pertama, SDR (17), mengalami luka di kepala dan tangan kiri. Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Baca juga: Setelah Luca Marini Tercepat Sesi FP1, Giliran Bezzecchi Tercepat Sesi Practice di Sirkuit Mandalika
Sementara itu, penumpang lain berinisial NM (17), juga mengalami luka berat di bagian kepala dan hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan. Polisi mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat berkendara, apalagi ketika kondisi jalan licin karena hujan.
3. LBH Padang Buka Posko Pengaduan Korban Keracunan MBG di Agam
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang membuka posko pengaduan bagi korban keracunan massal yang diduga dipicu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kasus ini mencuat setelah 122 warga sekitaran Desa Manggopoh dan Kampung Tengah, Agam, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG pada Rabu (1/10/2025).
Kepala Divisi Advokasi LBH Padang, Adrizal, mengatakan posko pengaduan resmi dirilis pada Kamis (2/10/2025), sehari setelah insiden keracunan ramai diberitakan.
Menurutnya, LBH sebenarnya sudah merencanakan pembukaan posko sejak lama, namun belum dirilis ke publik.
“Posko ini kami buka agar masyarakat mudah mengakses saluran pengaduan. Kami sediakan nomor WhatsApp, website, hingga media sosial untuk melaporkan bukti-bukti, seperti foto, video, atau dokumen terkait dugaan kelalaian penyelenggara program MBG,” kata Adrizal kepada TribunPadang.com, Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Harga Telur Ayam Rp 55 Ribu Per Krat di Pasar Inpres Sijunjung, Pedagang Sebut Masih Stabil
Hingga kini, LBH Padang belum menerima laporan langsung dari masyarakat, namun telah mengumpulkan data dan informasi dari pemberitaan media.
"Misalnya ada laporan makanan ditemukan ulat, itu kami rekap jadi dokumen awal untuk bahan advokasi,” ujarnya.
Adrizal menegaskan, kasus keracunan ini tidak bisa dipandang sebagai kelalaian biasa. Menurutnya, insiden tersebut berpotensi melanggar hukum, baik pidana maupun hak asasi manusia (HAM).
“Negara harus bertanggung jawab penuh. Program yang katanya strategis, menghabiskan anggaran besar, tidak boleh dikerjakan secara serampangan. Dalam kasus ini, ada potensi pelanggaran Pasal 360 KUHP, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Pendidikan, dan Undang-Undang Pangan. Bahkan korban berhak menggugat pemerintah maupun pihak penyelenggara,” tegasnya.
Lebih lanjut, LBH Padang mendesak agar program MBG tidak sekadar dihentikan sementara, tetapi dievaluasi besar-besaran.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu, 4 Oktober 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo
“Kalau hanya dihentikan sementara, besok bisa dijalankan lagi tanpa perbaikan. Negara wajib bertanggung jawab terhadap 110 korban, polisi juga harus mengusut adanya dugaan pidana dalam kasus ini,” ujar Adrizal.
LBH Padang memastikan akan terus mengawal kasus ini agar pemerintah serius melakukan evaluasi, monitoring, dan tidak menjadikan program strategis hanya sebagai alat pencitraan atau bisnis.
“Ini soal nyawa, soal kesehatan rakyat. Pemerintah tidak boleh ugal-ugalan dalam menjalankan program dengan dana triliunan rupiah,” pungkasnya.
Update Korban
Pemerintah Kabupaten Agam mencatat sudah sebanyak 122 korban kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditangani layanan kesehatan di daerah tersebut, Jumat (3/10/2025).
Melalui informasi dari akun diskominfo.agam, 122 korban tersebut menjalani perawatan di layanan kesehatan Puskesmas Manggopoh, RSIA Rizki Bunda, dan RSUD Lubuk Basung.
Untuk korban di Puskesmas Manggopoh terdata ada sebanyak 70 pasien yang telah mendapat penanganan medis.
Rinciannya, 66 orang pasien anak, empat pasien dewasa, dari total 70 pasien tersebut empat di antaranya dirujuk ke RSUD Lubuk Basung dan tiga lainnya ke Puskesmas Lubuk Basung.
Baca juga: Bulan Lalu BBPOM Padang Klaim Awasi Pelaksanaan MBG, Kini Malah 110 Korban Keracunan di Agam
Sedangkan di RSIA Rizki Bunda ada sebanyak tujuh pasien anak yang sempat menjalani perawatan.
Dari tujuh tersebut tiga masih menjalani perawatan, satu sudah dipulangkan, dan dua lagi menjalani rawat jalan.
Terakhir di RSUD Lubuk Basung total ada 45 pasien yang terdata, terdiri dari 40 pasien anak dan lima orang dewasa.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 korban keracunan massal diduga akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Hasil FP1 MotoGP Indonesia 2025, Luca Marini Tercepat dan Marc Marquez Tercecer Urutan Ke-5
Kepala Bidang Sarana (KTU) RSUD Lubuk Basung, Arno, mengatakan, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan ini, merupakan pasien keracunan masala dari tanggal 1 Oktober.
Ia menyebut 12 pasien yang masih menjalani perawatan, sejak hari Rabu terus menunjukan perbaikan secara bertahap.
“Pasien yang masih menjalani perawatan sampai pagi ini (Jumat), masih mengalami mual. Jadi belum kami izinkan pulang untuk proses observasi,” ujarnya.
Menurutnya nanti siang kondisi para pasien akan kembali dicek oleh petugas medis, hasilnya akan menjadi rujukan apakah pasien boleh pulang atau tidak.
Baca juga: Lahan Pertanian di Salimpek Solok Rusak Akibat Saluran Irigasi Meluap, Tanaman Kentang Mati Terendam

Ia berharap para pasien yang masih dirawat bisa pulang hari ini dan menjalani istirahat di rumah agar bisa kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Arno merinci, sejak Rabu (1/10/2025) hingga Kamis (2/10/2025) total 47 pasien keracunan massal yang menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung.
Pasien terakhir yang ditangani pihaknya akibat masalah keracunan massal masuk pukul 11.00 WIB, Kamis (2/10/2025).
“Dari total 46 pasien sejak hari pertama, 26 pasien dinyatakan sehat. Sisa 20 pasien kemarin (kamis) 8 pasien juga sudah diizinkan pulang. Sisa 12 pasien lagi yang menjalani perawatan di ruang rawat inap,” ujarnya. (TribunPadang.com)
Berita populer
Padang
King Kobra
evakuasi ular
kecelakaan di Padang
kecelakaan maut
LBH Padang
Posko Pengaduan Korban Keracunan
3 BERITA POPULER PADANG Mahasiswa Digerebek Warga saat Berduaan di Kamar Kos & Evakuasi Sarang Tawon |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Harga Bahan Pokok Tak Stabil, Mahasiswa Demo Gubernur dan Evakuasi Biawak |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Truk Tabrak Pohon Mahoni dan Polisi Tangkap Otak Pelaku Perkelahian Maut |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Evakuasi Ular Piton, Razia Tempat Hiburan dan Pembangunan Kampung Nelayan |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Kapal Pemancing Mati Mesin dan Kebakaran Rumah dengan Kerugian Rp600 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.