DPR RI
MKD Batalkan Rahayu Saraswati Mundur, Nanda Satria:Butuh Representasi Perempuan Progresif di Senayan
Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD DPR-RI pada Kamis (30/10/2025) memutuskan bahwa Saraswati akan tetap menjabat sebagai wakil rakyat.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD DPR-RI pada Kamis (30/10/2025) memutuskan bahwa Saraswati akan tetap menjabat sebagai wakil rakyat.
Semula langkah pengunduran diri Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ditempuh oleh wakil rakyat tersebut.
Alhasil, keputusan MKD DPR-RI ini sekaligus membatalkan rencana mundurnya Saraswati yang dipicu oleh kegaduhan publik akibat pemotongan video pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, konteks pembicaraan utuh diketahui tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
Kabar baik ini disambut antusias oleh berbagai pihak, diantaranya Ketua KNPI Sumatera Barat, Nanda Satria.
Baca juga: Profil Nanda Satria, Politisi Muda yang Ditunjuk NasDem jadi Wakil Ketua DPRD Sumbar
 
Baca juga: Pimpinan DPRD Sumbar Periode 2024-2029: Muhidi Ketua, Wakil Evi Yandri, Nanda Satria dan Iqra Chissa
“Putusan MKD ini sangat tepat. Artinya, kita masih memiliki representatif perempuan muda progresif di Senayan,” ujar Nanda Satria, Jumat (31/10/2025).
Nanda merasa senang mendengar keputusan ini, dan berharap Saraswati tetap di garda terdepan dalam kontribusi memajukan pemuda, khususnya perempuan.
Wakil Ketua DPRD Sumbar dan Sekretaris Wilayah Partai Nasdem Sumatera Barat itu, sangat menyayangkan insiden potongan video yang sempat menyeret Saraswati ke jurang pengunduran diri.
Ia pun mengingatkan publik untuk selalu memverifikasi informasi secara utuh sebelum bertindak atau menghakimi.
Menurut Sekretaris Wilayah Partai Nasdem Sumbar tersebut, Keputusan MKD ini memang memiliki signifikansi besar, mengingat rekam jejak Saraswati yang tak hanya sebatas politisi, namun juga seorang aktivis yang lantang.
Jauh sebelum menjabat di Senayan, Saraswati telah aktif memperjuangkan isu-isu fundamental seperti hak-hak perempuan, anak, dan melawan human trafficking (perdagangan manusia).
• Fadly Amran dan Nanda Satria Ungkap Kesan soal 4 Tahun Audy Joinaldy Jadi Wagub Sumbar
Melalui yayasan yang ia dirikan dan jaringan internasional, ia fokus menyuarakan kesetaraan tidak hanya dalam konteks politik, tetapi juga kesetaraan ekonomi.
Ia pernah menegaskan dalam forum internasional di GRIPS Tokyo (2021), bahwa perdagangan manusia adalah isu yang lebih dari sekadar kriminalitas biasa.
Ini adalah akibat langsung dari struktur ekonomi dan sosial yang tidak adil terhadap perempuan.
Selain itu, Saraswati juga aktif dalam kancah kepemudaan, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Tidar.
Melalui putusan MKD ini, Nanda Satria berharap agar perjuangan dan aktivisme Saraswati terutama dalam agenda kepemudaan dan perempuan dapat terus berlanjut.
“Kehadiran tokoh seperti Saraswati dinilai sangat vital sebagai suara kritis dan progresif di lembaga legislatif,” tutur Nanda.(*)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.