PLN Dorong Huller Listrik di Pessel: Mengakselerasi Electrifying Lifestyle di Sektor Pertanian

TRIBUNPADANG.COM - PT PLN (Persero) UP3 Padang melalui ULP Painan dan ULP Balai Selasa menggelar 'Forum Degensetiasi Huller Konvensional ke Huller Listrik' sebagai langkah nyata memperluas electrifying lifestyle di ekosistem pertanian lokal.

Agenda yang dihadiri kurang lebih 75 peserta ini mempertemukan pelaku usaha penggilingan padi dan mitra penyuluh pertanian dengan jajaran PLN UP3 Padang dan pemangku kepentingan daerah, pada Kamis (9/10/2025).

Dimana membahas percepatan konversi huller berbasis diesel menuju huller bertenaga listrik yang lebih andal, efisien, dan rendah emisi di kawasan Lengayang, Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Baca juga: Nelayan di Rimbo Kaluang Padang Ditangkap Polisi, Dua Paket Sabu dan Timbangan Digital Disita

General Manager PLN UID Sumatera Barat, Ajrun Karim, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.

“Konversi huller ke listrik adalah wujud penerapan electrifying lifestyle di sektor produktif. Dampaknya langsung: biaya operasional lebih efisien, kualitas layanan energi lebih andal, dan emisi berkurang," ujarnya.

PLN UID Sumbar siap mengawal dari sisi readiness jaringan, layanan teknis, hingga skema layanan yang memudahkan pelanggan usaha.

Rangkaian kegiatan meliputi paparan perbandingan biaya operasi huller diesel vs huller listrik, kalkulasi potensi penghematan energi, diskusi kebutuhan daya dan after-sales teknis, serta peluang kemitraan program electrifying agriculture.

Baca juga: Pemko Padang Salurkan Bantuan Rp215 Juta untuk Korban Kebakaran di Pemancungan Padang Selatan

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan terkait kelayakan investasi, peningkatan daya, hingga jadwal pendampingan lapangan.

Melalui forum ini, PLN UP3 Padang menegaskan komitmen untuk hadir di tengah masyarakat tani dengan solusi energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan mengakselerasi electrifying lifestyle sebagai budaya baru yang mendukung produktivitas, ketahanan pangan, dan kualitas lingkungan di Kabupaten Pesisir Selatan.(*)