Viral Bidan di Pasaman

Setelah Aksi Heroik Bidan Dona Viral, Pemprov Sumbar Janji Bangun Jembatan yang Putus di Pasaman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBANGUNAN JEMBATAN- Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, memberikan keterangan kepada wartawan terkait rencana pembangunan jembatan penghubung yang putus di Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (5/8/2025). Vasko menyampaikan bahwa ia telah meminta Bupati Pasaman, Welly Suhery, untuk segera menyusun proposal pembangunan jembatan penghubung antar nagari tersebut yang ambruk pada Jumat (1/8/2025) lalu.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy, menyebut pemerintah akan segera membangun jembatan yang putus di Sungai Batang Pasaman, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Jembatan ini sebelumnya viral di media sosial setelah seorang bidan bernama Dona (46) nekat menyeberangi sungai berarus deras demi mengobati pasien penyintas Tuberkulosis (TBC) di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat.

Diketahui jembatan tersebut sebelumnya putus usai dilanda banjir.

Vasko menyampaikan bahwa ia telah meminta Bupati Pasaman, Welly Suhery, untuk segera menyusun proposal pembangunan jembatan penghubung antar nagari tersebut yang ambruk pada Jumat (1/8/2025) lalu.

Baca juga: Daftar 5 Daerah dengan SMP Terbanyak di Sumbar, Nomor 1 Sudah Diduga, Nomor 5 Mengejutkan

“Kita sudah minta tolong agar proposalnya segera dibuat. Nanti kita dorong langsung ke Presiden sebagai bantuan presiden. Ini juga akan dikawal oleh Pak Andre Rosiade,” ujar Vasko kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).

Menurut Vasko, Bupati Pasaman telah menyanggupi penyusunan proposal tersebut.

Proposal tersebut penting agar Pemerintah Provinsi Sumbar dapat segera mengawal proses pembangunan di tingkat pusat.

Selain itu, Vasko juga meminta Anggota DPRD Sumbar, Khairuddin Simanjuntak, untuk turut membantu proses dan pengawalan proposal pembangunan jembatan tersebut.

Baca juga: Di Balik Tren Matcha Latte yang Ramai di TikTok, Berbahan Bubuk Teh Jepang sebagai Alternatif Kopi

“Kita mendorong percepatan pembangunan jembatan ini agar manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat setempat,” jelasnya.

Langkah percepatan ini dilakukan demi memulihkan akses terhadap layanan kesehatan dan kebutuhan dasar warga di dua nagari yang sempat terisolasi akibat putusnya jembatan.

Vasko juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keberanian bidan Dona yang rela berenang menyeberangi sungai demi mengobati pasiennya.

“Ini jadi acuan bagi kita, bahwa masih banyak bidan-bidan ASN yang berdedikasi tinggi, bahkan berani mengorbankan nyawanya demi rakyat. Apa yang dilakukan bidan Dona sangat patut diapresiasi,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Annisa Sampaikan Pendapat Akhir Ranperda RPJMD 2025–2029 dalam Rapat Paripurna DPRD

AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. (Foto: Dok. Dona) (ISTIMEWA/DOK.DONA)

Baca juga: Bidan di Pasaman Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Dona: Saya Waktu SMA Pernah Ikut Lomba Renang

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemprov Sumbar ke depan akan lebih serius memperhatikan pembangunan infrastruktur agar kejadian serupa tak terulang.

“Kita sadar masih banyak yang harus dibenahi, mulai dari infrastruktur seperti jembatan dan jalan, hingga peningkatan SDM dan pembangunan ekonomi secara makro di Sumbar. Ini semua akan kita benahi bersama-sama,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi heroik seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Sumbar, yang nekat berenang menyeberangi sungai deras untuk mengobati pasiennya.

Video berdurasi beberapa detik itu dilihat TribunPadang.com pada Minggu (3/8/2025).

Dalam tayangan, terlihat seorang perempuan membawa tas diduga berisi obat-obatan dan perlengkapan medis, menyebrangi arus sungai berwarna cokelat.

Diketahui, bidan itu bernama Dona (46), warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Baca juga: Baru Pulang Pelatihan di Pekanbaru, Bidan Dona Nekat Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien

Kepada TribunPadang.com, Dona mengatakan aksi tersebut dilakukan pada Jumat (1/8/2025) pagi, setelah ia kembali dari pelatihan di Pekanbaru dan mendapat kabar bahwa seorang pasien membutuhkan pengobatan.

“Saya langsung ke sana setelah sampai Pasaman. Tapi di tengah jalan, warga bilang jembatannya sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilalui, ternyata roboh total,” ungkapnya.

Dona menyewa ojek seharga Rp400 ribu pulang-pergi untuk menempuh perjalanan sejauh 27 kilometer, melewati hutan dan jalan rusak.

Karena tak ada pilihan lain dan pasien sudah menunggu, Dona memutuskan menyeberangi sungai tanpa perlengkapan khusus.

Baca juga: BREAKING NEWS Putusan Majelis Hakim, In Dragon Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Dihukum Pidana Mati

“Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan. Tapi karena pasien butuh bantuan, saya putuskan berenang,” ucapnya.

Dona telah mengabdi sebagai bidan ASN di wilayah itu sejak 1999. Ia mengatakan sudah sering ke kampung tersebut, namun baru kali ini harus berenang menyeberangi sungai.

“Bahkan sebelum sampai lokasi jembatan putus, saya sempat tiga kali jatuh dari motor karena jalan berlumpur,” tambahnya.

Meski ada bidan lain di desa tersebut, warga lebih mempercayakan pengobatan kepada Dona karena kedekatannya dengan masyarakat.

Baca juga: Kronologi Orang Hilang di Padang, Pamit ke ATM Ambil Uang dan Ditemukan Mengambang

Selama berenang, ia membawa obat-obatan dan alat medis dalam tas yang digendong di punggungnya.

“Itu semua alat medis saya. Baju saya basah dan kering sendiri di badan,” ujarnya.

Dona tidak menyadari ada warga yang merekam aksinya dari seberang sungai.

“Saya cuma dengar ada orang memanggil dari seberang, bilang ‘ke sinilah’,” tuturnya.

Baca juga: Kasus Gadis Penjual Gorengan: In Dragon Dijatuhi Hukuman Mati, Kuasa Hukum Lakukan Banding

Dona mengaku memiliki kemampuan berenang sejak SMA karena pernah ikut lomba renang.

“Jadi tidak takut saat berenang. Bahkan waktu pulang dari rumah pasien, saya berenang lagi,” ungkapnya.

Pasien yang dikunjungi kini sudah sembuh. Dona berharap pemerintah segera membenahi akses jalan dan jembatan di wilayah tersebut.

“Semoga jembatannya cepat diperbaiki. Jalan pun tolong diperhatikan karena saya dan bidan lainnya sering ke sana untuk mengobati warga,” pungkasnya. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Berita Terkini