Wamen BUMN Beri Kuliah Umum di Unand, Paparkan Kolaborasi Triple Helix untuk Kedaulatan Bangsa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KULIAH UMUM- Wamen BUMN, Dony Oskaria saat memberikan kuliah umum di Unand, Jumat (13/6/2025). Kuliah umum tersebut membahas tentang Triple Helix, yaitu menyatukan kekuatan akademik, daya dorong industri, dan arah kebijakan publik.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria memberikan kuliah umum di hadapan civitas akademika dan mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, Jumat (13/06/2025) pagi.

Kuliah umum tersebut mengusung tema “Membangun Triple Helix Baru: Kolaborasi Universitas–BUMN–Danantara untuk Kedaulatan Bangsa”.

Pantauan TribunPadang.com di lapangan, kuliah umum dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan dan dari luar kampus Unand.

Kegiatan kuliah umum tersebut dimulai sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca juga: Guru Besar Unand Kembali Nyatakan Sikap, Kritik Menkes dan UU Kesehatan

Dony menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, industri BUMN, dan Danantara sebagai entitas strategis pengelola investasi nasional.

Dalam paparannya, Dony menjelaskan konsep Triple Helix yang menyatukan kekuatan akademik, daya dorong industri, dan arah kebijakan publik.

Ia menegaskan bahwa Danantara yang saat ini membawahi 888 BUMN berkomitmen menjadi motor pembangunan melalui pengelolaan laba BUMN yang profesional.

“Kampus harus merespons tumbuhnya sektor-sektor baru, terutama di bidang hilirisasi. Kami bertekad menjadikan Danantara sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Baca juga: PDRPI Unand Luncurkan Produk Taq Polimerase dan Reverse Transcriptase, Bahan Baku PCR

Rektor Unand, Efa Yonnedi, kehadiran Dony bukan sekadar kunjungan seremonial. Ini adalah momentum penyatuan kembali antara kampus dan alumni untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berpihak pada kedaulatan ilmu, ekonomi, dan bangsa.

Efa juga mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kuliah umum tersebut. Menurutnya, tema yang diusung bukan sekadar jargon akademik, tetapi panggilan zaman yang mendesak untuk diwujudkan secara nyata.

“Di tengah era disrupsi teknologi, sinergi antara universitas, industri, dan pemerintah bukan lagi opsi tambahan, melainkan syarat mutlak,” ujar Efa.

Ia menambahkan, hanya bangsa yang mampu menyatukan kekuatan ilmu pengetahuan, dorongan industri, dan arah kebijakan publik yang akan bertahan bahkan unggul di tengah persaingan global.

Baca juga: Sekda Sumbar Arry Yuswandi Baru Saja Dilantik, Gubernur Mahyeldi Minta ASN Solid Mendukung

Unand sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), kata Efa, akan terus memperkuat perannya dalam pembangunan nasional melalui penciptaan SDM unggul dan jejaring kolaboratif.

“Kami ingin menciptakan ekosistem nyata. Universitas sebagai penggerak inovasi, BUMN sebagai motor ekonomi, dan Danantara sebagai akselerator teknologi. Ini fondasi ekonomi Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.

"Semoga pertemuan hari ini menjadi titik nyala bagi lahirnya semangat baru di dada setiap mahasiswa, semangat untuk tumbuh sebagai insan unggul, inovatif, dan membawa dampak nyata bagi bangsa. Bukan hanya pencari ilmu, tapi juga pencipta solusi," sambungnya.

Efa juga berharap dengan kuliah umum tersebut akan tumbuh jejaring kolaboratif yang nyata antara Universitas Andalas, Kementerian BUMN, dan entitas strategis seperti Danantara.

Kolaborasi yang tidak berhenti di tataran wacana, tetapi menjelma dalam riset bersama, program magang industri, pendanaan riset, inkubasi usaha, hingga pengabdian nyata bagi masyarakat.

"Inilah saatnya kampus dan negara melangkah seirama, menghadirkan ilmu yang berpijak, kebijakan yang tercerahkan, dan inovasi yang mengakar," tutupnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Berita Terkini