"Tetapi diusahakan pemberian obat sebelum dipotong," tutur Arief.
Seperti memberikan obat semprot, betadine dan vitamin penambah daya tahan tubuh.
"Biasanya hewan dengan gejala ringan, disemprot dan dibersihkan terlebih dahulu," ungkapnya.
Kendati demikian, jika saat pemeriksaan ditemukan kondisi PMK pada hewan cukup berat, itu tidak akan dipotong.
"Tanda-tandanya seperti kuku sapi pecah, bahkan menyebabkan kelumpuhan," kata Arief.
Tidak hanya itu, jika mulut sapi sudah melepuh, seperti sariawan dan membesar, dikategorikan berat.
Sementara untuk pemeriksaan setelah pemotongan, ujar drh. Arief, seperti pengecekan organ sapi berupa hati, limpa, usus dan lainnya.
"Apakah ada cacing atau tidak. Jika ada temuan tidak normal, akan dibuang," tambahnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)