Pasien Ditolak Rumah Sakit

Inspektorat Padang Janji Beri Sanksi Jika Terbukti Ada Kelalaian dalam Kasus Desi Erianti

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASIEN DITOLAK RS - Seorang warga Padang, Desi Erianti, meninggal dunia usai sempat ditolak IGD RSUD dr Rasidin Padang, meski memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Inspektorat Kota Padang memastikan akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan kelalaian dalam penanganan kasus meninggalnya Desi Erianti.

Desi dilaporkan sempat mengalami penolakan saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Rasidin Padang, usai mengeluh sesak napas. 

Ia kemudian menghembuskan napas terakhir di IGD RS Siti Rahmah Padang pada Sabtu (31/5/2025) pukul 12.31 WIB.

"Kalau nanti terbukti, kami akan memberikan sanksi tegas terhadap ASN di RSUD dr. Rasidin Padang," kata Inspektur Kota Padang, Arfian, saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Minggu (1/6/2025).

Arfian menyebutkan, pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan karena proses pemeriksaan masih berlangsung.

Baca juga: Inspektorat Kota Padang Minta Kasus Meninggalnya Desi Erianti Jadi Pelajaran Semua Pihak 

“Saat ini kami baru mendapat informasi dari pemberitaan media dan laporan awal dari beberapa pihak. Kami belum bisa menyimpulkan apa pun sebelum tim kami turun ke lapangan,” ujarnya.

Inspektorat Kota Padang, kata Arfian, telah membentuk tim beranggotakan lima orang untuk melakukan pemeriksaan awal.

“Besok tim kami akan turun ke RSUD dr. Rasidin Padang untuk mengonfirmasi langsung kepada pimpinan dan jajaran rumah sakit,” ungkapnya.

Tak hanya dari pihak rumah sakit, Inspektorat juga akan meminta keterangan dari keluarga almarhumah Desi Erianti guna mengumpulkan informasi secara menyeluruh.

Baca juga: Inspektorat Padang Turun Tangan Usut Dugaan Penolakan Pasien di RSUD dr Rasidin

"Setelah pemeriksaan di RSUD dr. Rasidin, kami juga akan meminta keterangan dari pihak keluarga untuk memperkuat data yang kami miliki," jelas Arfian.

Ia menegaskan, pihaknya ingin menggali informasi dari berbagai sisi agar kasus ini bisa ditangani secara objektif dan transparan.

Lebih lanjut, Arfian berharap kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh penyelenggara layanan publik, terutama sektor kesehatan.

"Kami berharap seluruh unit pelayanan, terutama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi. Jika memang terbukti ada kelalaian, harus menjadi peringatan agar kejadian serupa tidak terulang," katanya.

Arfian juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada warganya.

“Kami ingin masyarakat puas dengan pelayanan pemerintah, sesuai dengan program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, yaitu ‘Padang Melayani’,” pungkasnya.

PENOLAKAN BEROBAT : Walikota Padang, Fadly Amran saat mengunjungi rumah duka, Desi Erianti, Sabtu (31/5/2025). Pemko Padang akan melakukan pengecekan terkait kebenaran berita yang beredar tersebut. (Dok. Suyudi)
Halaman
12

Berita Terkini