3. Ibu Herlina adalah guru Matematika kelas 5. Salah satu muridnya Simon sudah berkali-kali tidak mengumpulkan tugas. Bahkan dari 10 tugas yang harus dikumpulkan di semester ini, Simon baru mengumpulkan 2.
Simon sudah berkali-kali diingatkan oleh Ibu Herlina dan orang tua dari Simon juga telah diberitahukan bilamana sampai akhir semester tugas Simon tidak dikumpulkan maka akan berpengaruh kepada hasil akhir kenaikan kelas Simon.
Pada saat bertemu dengan orang tua Simon lewat video call, terungkap bahwa Simon tidak memiliki perangkat gawai yang memadai untuk pembelajaran daring sementara telepon seluler yang ada hanya satu, itupun digunakan oleh ayah Simon yang merupakan tukang ojek, dan perlu bergantian menggunakan telepon seluler dengan adik Simon yang juga harus belajar secara daring.
Sementara Ibu Herlina masih kesulitan untuk bertemu dan mengajar Simon karena wilayah sekolah dan tempat tinggal Simon masih berada di wilayah zona merah.
Berdasarkan kasus Ibu Herlina diatas, paradigma dilema etika yang terjadi pada Ibu Herlina adalah...
a. Paradigma individu lawan masyarakat
b. Paradigma kebenaran lawan kesetiaan
c. Paradigma keadilan lawan rasa kasihan
d. Paradigma jangka pendek lawan jangka panjang
e. Paradigma benar lawan salah
Jawaban: C. Paradigma keadilan lawan rasa kasihan
4. Namun Hari sangat kurang dalam pembelajaran matematika, dan hasilnya pun menjelang ujian nasional di bawah KKM. Walaupun telah dilakukan remedial dan bantuan, tetap saja nilai matematika kurang.
Bilamana nilai matematika Hari dibawah KKM bisa jadi Hari tidak bisa lulus padahal Hari telah diterima di salah satu perguruan tinggi yang didambakan dalam bidang olahraga.
Nilai matematika Hari ini bisa menjadi batu sandungan Hari dalam kelulusan Hari untuk mencapai cita-citanya.
Orang tua Hari telah menghadap pak Eka dan memohon agar nilai matematika Hari diberikan bantuan sehingga bisa diluluskan agar Hari bisa meneruskan kuliahnya di perguruan tinggi dambaannya.