Lapas Suliki Sulap, Sampah Plastik Jadi Paving Block, Kamesworo: Optimalkan Pembinaan Kemandirian

Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki terus berupaya optimalkan pembinaan kemandirian salah satunya dengan

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Lapas Suliki mampu menghasilkan paving block yang tampak sebagai karya estetik baru-baru ini. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas III Suliki terus berupaya optimalkan pembinaan kemandirian.

Di antaranya, memanfaatkan sampah plastik atau sampah anorganik yang menyumbang 60 persen komposisi sampah plastik menjadi  penyumbang utama, sedangkan 40 persen adalah sampah organik.

Rilis yang diterima redaksi, menyebutkan Lapas Suliki sendiri masih mendapati sampah plastik dari bungkus makanan maupun minuman. 

Kalapas Suliki, Kamesworo mengatakan bahwa pemanfaat sampah plastik kita jadikan paving block diolah dan dicetak agar mendapatkan nilai jual dan terpakai.

“Alhamdulilah paving block yang dibuat warga binaan Lapas Suliki kita gunakan di area lapas dan lebih estetik karena kita buat berbagai bentuk cetakan paving block” ujar Kamesworo

Menurutnya, sampah palastik juga terdapat kandungan zat kimia dalam plastik dapat mencemari tanah dan air. 

Dikatakan, sejumlah studi menyimpulkan bahwa sampah plastik butuh 50 sampai 100 tahun agar dapat terurai.

"Inovasi hadir di lapas suliki menyulap sampah jadi bahan berguna yaitu Paving block, warga binaan ikut serta dalam proses pembuatan paving block," papar Kamesworo.

Kamesworo mengatakan bahwa pemanfaatan sampah yang tak bernilai dapat disulap menjadi paving block dengan memiliki nilai jual di masyarakat.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved