BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR: Santri Korban Sodomi Guru MTI Canduang Sumbar Trauma Berat dan Waspadai Karhutla

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuasa hukum korban dari RBH Padang Masrizal sodomi oleh guru Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang saat mendatangi Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar), Padang Senin (29/7/2024)

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Santri Korban Sodomi Guru MTI Canduang Sumbar Trauma Berat, Takut Keluar Rumah.

Kemudian berita tentang Waspadai Karhutla, Wali Nagari Salimpek Solok Imbau Warga Tidak Lakukan Pembakaran Sembarangan.

Baca berita selengkapnya :

1. Kasus pencabulan atau sodomi yang dilakukan oleh oknum guru di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang terhadap puluhan santri laki-laki menyisakan trauma mendalam bagi para korban.

Salah satu korban yang didampingi oleh Rumah Bantuan Hukum (RBH) Padang, A (15), mengalami trauma berat hingga takut untuk keluar rumah.

Kuasa hukum korban dari RBH Padang Masrizal mengatakan berdasarkan keterangan keluarga korban, A (15) mengalami trauma. Korban ketakutan yang luar biasa, takut keluar rumah dan bersosialisasi.

Baca juga: POPULER PADANG: Kecelakaan 2 Truk di Jalan Padang-Solok Indarung dan Operasi Patuh Singgalang 2024

"Dia tertekan, dia takut untuk keluar, takut bersosialisasi dan takut ke sekolah," kata Masrizal, Senin (29/7/2024).

Masrizal mengatakan, korban dirudapaksa sebanyak tiga kali terjadi pada Juni 2024.

Korban lalu melaporkan ke orang tuanya dan melarikan diri dari pondok pesantren tersebut.

"Modus pelaku minta pijit," katanya.

Menurutnya, korban tidak mau balik ke MTI Canduang. Namun persoalannya, korban masih kelas dua dan masih ada satu tahun sekolah lagi.

Untuk itu, Ia meminta dukungan berbagai pihak dan instansi pemerintah agar persoalan ini tuntas.

Masrizal mengaku baru mendampingi satu korban sodomi oleh oknum Guru MTI Canduang. Meskipun begitu, pihaknya membuka diri untuk mendampingi korban-korban lain.

"Kalau ada yang lain mendatangi kita tidak menutup kemungkinan selain keluarga A, silahkan datang, kalau tidak ada biaya, kita berikan secara gratis," ujarnya.

Baca juga: Terima DPRD Sumbar, Guntur Paparkan Pariwisata Kepri

2. Sudah sepekan lebih Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok alami cuaca kemarau kering.

Hal ini membuat pemerintah Nagari Salimpek imbau warga antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Hal tersebut dibuat karena Nagari Salimpek berada pada kawasan Bukit Barisan.

Berikut himbauan dari Wali Nagari Salimpek dalam mengantisipasi Karhutla:

1. Waspadai lahan kosong dengan banyak rerumputan atau ilalang kering yang sangat mudah terbakar disaat musim panas

2. Hindari membakar saat membersihkan atau membuka lahan. Jika harus dibakar, awasi pembakaran sehingga api tidak merambat ke area yang lain

3. Tidak sembarangan membuang puntung rokok atau benda panas yang dapat memicu kebakaran di lahan kering

Wali Nagari Salimpek, Muhammad Riza mengatakan bahwa imbauan ini dilakukan agar masyarakat waspada terhadap kebakaran di musim kemarau.

"Di sini sering terjadi kebakaran lahan jika sudah memasuki musim kemarau, untuk itu dibuatkan imbauan ini," katanya, Senin (29/7/2024).

Riza mengungkapkan, upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran sembarangan.

"Semoga tidak ada lagi kasus kebakaran hutan dan lahan seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkas Riza.

 

 

Berita Terkini