TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Akibat banyaknya bencana alam yang terjadi periode Mei hingga Juni 2024, Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi mencatat tingkat inflasi Kota Bukittinggi month to month Kota Bukittinggi mencapai 0,22 persen dan tingkat inflasi year to date mencapai angka 2,44 persen.
Berbagai bencana alam yang terjadi yaitu seperti erupsi, galodo dan terputusnya jalan di Lembah Anai menjadi salah satu penyebab inflasi ini.
"Secara langsung terputusnya jalan di Lembah Anai dan pengalihan arus lalu lintas pastinya berdampak pada jasa angkutan penumpang dan barang. Untuk tingkat inflasi selama Juni dibandingkan Mei di kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,43 persen," ujar Chintia Anggraini, selaku Statistisi Ahli Muda BPS Kota Bukittinggi, Rabu (24/7/2024).
Baca juga: Tekan Laju Inflasi, Pemko Padang Sumbar Masifkan Pasar Murah di Kecamatan
Ia juga menuturkan terputusnya akses ke Bukittinggi juga merembet ke sektor lain secara umum yang menyebabkan kenaikan harga dan mempengaruhi indeks harga konsumen dan berdampak pada tingkat inflasi.
Selain mempengaruhi meningkatnya biaya distribusi, bencana alam juga menyebabkan jumlah panen berkurang yang menyebabkan sejumlah komoditas terutama produk pertanian mengalami kenaikan harga.
"Berkurangnya jumlah panen komoditas pertanian ikut berkontribusi terhadap inflasi. Suplai padi, sayur dan berbagai produk hortikultura lainnya berkurang selama Juni. Kelompok makanan, minuman dan tembakau di bulan Juni terhadap Mei, memberikan andil sebesar 0,21 persen terhadap tingkat inflasi," jelasnya.
Chintia juga menambahkan secara years on years pada Juni, atau Juni 2024 dibandingkan Juni 2023 tercatat tingkat inflasi mencapai angka 3,92 persen.
Baca juga: Dinkes Bukittinggi Gelar Bimtek Pendampingan Regulasi untuk Apotek dan Saryanfar
"Kemudian untuk years to date, atau inflasi dari Januari hingga Juni tercatat sebesar 2.44 persen. Angka ini bisa disebut tinggi, mengingat target maksimal kita ada di angka 3,5 persen untuk satu tahun. Artinya selama Januari hingga Juni telah terjadi sebesar 2,44 persen, dan masih tersisa enam bulan lagi hingga akhir 2024. Tentu ini adalah peringatan untuk kita, dalam pengendalian inflasi," tutupnya.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News