TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Perhelatan Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024 telah memasuki hari keenam, Jumat (12/7/2024).
Dua prosesi penting telah dilalui, yaitu pengambilan tanah (maambiak tanah) pada 1 Muharram dan pengambilan batang pisang pada 5 Muharram.
Pasca prosesi pengambilan batang pisang, kedua rumah Tabuik menjalankan tradisi basalisiah di Simpang Tabuik.
Tradisi basalisiah merupakan simbol pertempuran di Padang Karbala, tempat sahidnya Husain dengan kepala terpenggal oleh algojo tentara Yazid, Ziad bin Syarik Atamimi.
Dalam tradisi ini, kedua rumah Tabuik saling senggol dan serang di tengah kerumunan masyarakat, memberikan gambaran perang di Padang Karbala.
Baca juga: Mengenal Prosesi Maambiak Batang Pisang dalam Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Pariaman 2024
Kedua prosesi itu berjalan lancar dengan antusias masyarakat yang masih sama dari tahun-tahun sebelumnya.
Dimana di setiap prosesi ratusan masyarakat Pariaman turut hadir menyaksikan kegiatan tahunan tersebut.
Niniak Mamak Tabuik Subarang, Suhermen Mursyid, mengatakan budaya Tabuik memiliki tujuh prosesi.
Ketujuh prosesi itu dulunya berlangsung hanya sampai 10 Muharram, dimana Tabuik naik pangkek dan Tabuik dibuang ke laut jadi prosesi terkahir yang diagendakan pada Minggu (21/7/2024)
"Sekarang statusnya Tabuik adalah ikon pariwisata, jadi semuanya menyesuaikan guna menarik wisatawan," ujarnya, Jumat (12/7/2024).
Baca juga: Maambiak Batang Pisang, Tuo Tabuik: Batang Pisang Merupakan Filosofi Orang Pariaman
Ia menerangkan, saat ini Tabuik berlangsung selama 14 hari, dimana hari puncaknya berlangsung saat akhir pekan supaya bisa mendatangkan wisatawan yang banyak.
Menurutnya hal ini memberi dampak positif di bidang ekonomi masyarakat Pariaman.
Mengingat dalam setiap prosesi Tabuik UMKM selalu kebagian untuk dari animo masyarakat yang menyaksikan.(*)