Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan cuaca Arab Saudi dalam kondisi panas apalagi ketika puncak Haji.
Baca juga: Masa Tunggu Haji Tahun Ini di Kabupaten Solok Sumbar Capai 24 Tahun
Menag mengimbau kepada calon jamaah haji 2024 untuk menyiapkan fisik saat melaksanakan ibadah Haji nantinya.
“Cuaca sangat panas. Hari ini (7/5/2024), 40 derajat. Ini belum puncak."
"Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat,” kata Yaqut Cholil di Makkah, Selasa (7/5/2024), dikutip dari Kemenag.go.id.
Pemerintah Pantau Kesehatan Jemaah Haji
Adapun persiapan jelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 yang dilakukan pemerintah, satu di antaranya Kemenkes memantau kesehatan jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit(komorbid).
Seperti hipertensi, diabetes dan jantung.
Pemantauan kesehatan tersebut, dibagi dalam sejumlah kategori risiko, yakni tinggi, sedang, dan rendah.
Baca juga: Terbagi 2 Kloter, Calon Jemaah Haji Kabupaten Solok Sumbar Akan Berangkat 29 dan 31 Mei
Jemaah Calon Haji Indonesia saat berada di Makkah Almukaramah, Sabtu (25/5/2024). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat. (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN UMAR/MCH 2024)
Pengelompokkan kategori risiko kesehatan ini, tidak hanya bagi jemaah lanjut usia atau lansia, melainkan jemaah haji lain yang bukan lansia dan memiliki komorbid.
Sebanyak 30 orang teratas di tiap kloter yang masuk kategori risiko tinggi menjadi kelompok prioritas.
Kepala Puskes Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, mengatakan mereka yang termasuk kategori jemaah prioritas harus dimonitor kesehatannya secara rutin, yakni minimal dua hari sekali.
Dalam monitoring kesehatan ini, petugas kesehatan akan melakukan pengecekan tensi darah. Mereka juga harus minum obat secara teratur.
Baca juga: Terbagi 2 Kloter, Calon Jemaah Haji Kabupaten Solok Sumbar Akan Berangkat 29 dan 31 Mei
Puskes Haji Kemenkes sudah mengimbau jemaah haji membawa obat rutin pribadi ke Tanah Suci, Mekkah sejak masih berada di Indonesia.
“Jadi, kami anjurkan sejak saat menjelang berangkat. Kami sudah sampaikan semua ke petugas kesehatan, pokoknya jangan lupa jemaah yang sudah rutin minum obat untuk membawa obat rutinnya selama kebutuhan 40 hari di Tanah Suci,” kata Liliek, Kamis (23/5/2024).
Selain itu, jemaah diingatkan agar selalu membawa obat-obatan pribadi di tas kecil selama beraktivitas ibadah di Tanah Suci.
Dalam kondisi darurat, jemaah haji yang lupa membawa obat pribadinya, Kemenkes menyediakan obat dan perbekalan kesehatan lainnya.
Obat-obatan juga tersedia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah.(*)