TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan diprediksi meraup suara terbanyak di Sumatera Barat (Sumbar) pada Pilpres 2024.
Sejumlah lembaga survei yang menyelenggarakan hitung cepat (quick count) Pilpres menyatakan Anies unggul di Sumbar, termasuk dari hitung cepat dari internal TKD Prabowo-Gibran Sumbar.
Padahal dua penyelenggaraan Pilpres sebelumnya Prabowo Subianto menang telak atas presiden Joko Widodo.
Lusi Puspika Sari, Pengamat politik dari Universitas Andalas membeberkan sejumlah faktor penyebab turunnya suara Prabowo di Sumbar.
Menurut Lusi, ketokohan Prabowo pada edisi Pilpres kali ini menurun. Penyebabnya ialah branding gemoy yang disematkan ke Prabowo.
Baca juga: 11 Caleg DPRD Sumbar 2024 Dapil 6 yang Unggul Versi Real Count KPU, Adik Bupati Dharmasraya Teratas
Padahal, selama ini sisi ketokohan Prabowo ialah sosoknya yang tegas, disiplin, patuh aturan dan berlatar belakang prajurit.
Hal itulah yang menurutnya menjadi salah satu penyebab pemilih di Sumbar beralih ke Anies Baswedan.
Lusi bilang, perilaku memilih masyarakat Sumbar erat kaitannya dengan unsur 3T, yakni takah (karismatik), tageh (pekerja) dan tokoh (ketokohan).
"Ketika dikaitkan dengan penelitian soal tokoh, Prabowo menurun pada ketokohannya, branding-nya gemoy, kelucuan, sementara masyarakat Sumbar melihat ketokohan," kata Lusi kepada TribunPadang.com, Senin (19/2/2024).
Sementara itu, Anies Baswedan muncul sebagai sosok yang punya ketokohan. Eks Gubernur DKI Jakarta itu dinilai punya rekam jejak dalam kinerjanya. Begitu juga Anies dinilai dekat dengan masyarakat Sumbar sebagai tokoh yang agamais.
Baca juga: Satu TPS di Kota Pariaman Berpotensi Pemungutan Suara Ulang, Ada Pemilih Tak Terdaftar Ikut Nyoblos
Isu agama kerap bertebaran di masyarakat, utamanya di media sosial, sedikit banyaknya mempengaruhi pilihan dan menjatuhkan hati masyarakat ke Anies Baswedan.
Apalagi, kata Lusi, Anies juga didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mana cukup mendapat tempat di ekosistem politik di Sumbar.
Ia melanjutkan, faktor lain yang mempengaruhi suara Prabowo merosot di Sumbar ialah karena kekecewaan pemilih, sejak capres nomor urut 2 itu bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi.
Faktor ini dinilai juga mempengaruhi, semenjak Prabowo gabung ke kabinet dan menjadi menteri, itu bisa dikatakan banyak pendukung yang kecewa.
"Fenomena pada Pilpres 2019, Prabowo bilang pemilu curang, banyak yang membela Prabowo, demo dan segala macam, bahkan ada yang meninggal, namun selang beberapa waktu Prabowo gabung dengan Jokowi. Tentu hal ini membuat pilu pemilih Prabowo itu sendiri," katanya.
Baca juga: Hari H Coblosan Pemilu 2024 Berjalan Baik, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik Nasional