TRIBUNPADANG.COM- Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, angkat suara pasca viralnya beras dengan label Bulog yang tertempel stiker Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Foto beras Bulog untuk keperluan bantuan sosial (bansos) dengan stiker pasangan capres cawapres itu muncul di media sosial X oleh akun Jhon Sitous @Midukj17 pada Rabu (23/1/2024) pukul 23.34 WIB.
Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, hal tersebut bukanlah tanggung jawab manajemen.
Baca juga: Survei Anies Masih di Bawah Prabowo di Sumbar Versi LSI, NasDem Tak Khawatir: Tunggu Pukulan Balik
Hal ini lantaran beras-beras yang memiliki stiker pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 itu telah berada di luar rantai distribusi Bulog, atau berada di luar kontrolnya.
"Setelah beras dibeli oleh masyarakat Bulog tidak dapat mengatur apa yg akan dilakukan masyakat atas beras itu," ungkap Bayu dalam pernyataannya yang diperoleh Tribunnews, Sabtu (27/1/2024).
Bayu menjelaskan, beras bantuan sosial (bansos) maupun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada dasarnya merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Dalam pendistribusian beras SPHP Bulog bekerjasama dengan berbagai jaringan distributor hingga ke retail modern.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat gampang untuk mengakses beras tersebut, sehingga program stabilisasi harga beras dapat terlaksana secara masif dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Terkait adanya stiker salah satu paslon, Bulog memastikan bahwa semua beras ketika saat masih di dalam gudang hingga terdistribusi ke retail, tidak ada stiker apapun.
"Menyikapi isu oknum yang menempelkan karung beras SPHP dengan atribut lain maka ditegaskan Bulog mengemas dan mendistribusikan beras SPHP tanpa atribut apapun," tegas Bayu.
"Kecuali atribut Bulog dan Badan Pangan Nasional," pungkasnya.
TPN Ganjar-Mahfud Bakal Dalami Dugaan Politisasi Beras Bulog Ditempeli Stiker Prabowo Gibran
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud bakal mendalami dugaan politisasi beras bulog untuk bantuan sosial (bansos) yang ditempeli stiker pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, dalam konferensu pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Jakarta Pusat, pada Kamis (25/1/2024).
"Jadi apakah sudah dilaporkan ke Bawaslu, kami akan menelisik lebih dalam mengenai pembagian bansos dengan gambar paslon nomor 2 ini dan kami mencadangkan hak kami untuk buat laporan itu ke Bawaslu," kata Todung, di Jakarta Pusat, Kamis ini.