Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Status Siaga, Warga Harap-Harap Cemas Berharap Tak Perlu Mengungsi

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar erupsi Gunung Marapi dari rekaman CCTV Kantor Wali Nagari Bukik Batabuah, Agam Senin (8/1/2024).

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Peningkatan status Gunung Marapi Sumatera Barat, membuat masyarakat Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sumbar harap-harap cemas, Jumat (12/1/2024).

Seorang masyarakat setempat Kenedi, saat dihubungi, mengaku khawatir dengan adanya peningkatan status ke siaga ini.

"Insyaallah kami (masyarakat) tidak panik, tapi tentu tetap waspada kalau memang ada kondisi tidak diinginkan," ujarnya.

Ia menyebut, sejumlah sosialisasi dan koordinasi sudah dilakukan oleh pemangku kepentingan pada masyarakat, mulai dari tingkat nagari hingga provinsi.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada suruhan untuk mengungsi, kami berharap jangan sampai mengungsi," tuturnya.

Baca juga: Bupati Padang Pariaman Terbitkan SE Waspada Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi

Kenedi mengaku sampai saat ini masyarakat masih beraktifitas seperti biasa, meski sesekali dentuman dan gempa kecil selalu mengintai.

"Kalau abu kami sudah biasa, tapi dentuman dan gempa kecil ini agak mengganggu," ujarnya.

Lebih lanjut, Kenedi menyebut dampak yang sangat terasa akibat erupsi ini adalah di sektor pertanian.

Akibat abu vulkanik berkepanjangan banyak, hasil pertanian masyarakat setempat gagal, sehingga ekonomi merosot tajam.

"Sampai sekarang kami masih menunggu solusi dari pemerintah, soalnya tidak ada lagi pemasukan akibat gagal panen ini," tuturnya. 

Masyarakat Diminta Waspada Lahar Dingin

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat masih berada pada tingkat aktivitas Level III (Siaga). Hal ini berdasarkan hasil pengamatan selama periode 00:00-12:00 WIB, Selasa (12/1/2024).

Menurut laporan tersebut, Gunung Marapi tampak jelas hingga kabut 0-III, dengan asap kawah bertekanan sedang berwarna putih kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah. Kolom asap condong ke arah barat.

Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan, tercatat terjadi 12 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa low frekuensi, 4 kali gempa tektonik lokal, dan 1 kali gempa tektonik jauh. Selain itu, tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-2 mm (dominan 1 mm).

"Dengan kondisi tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek)" tulis laporan yang diterima TribunPadang.com, Jumat (12/1/2024).

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Baca juga: Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi saat Musim Hujan, Terutama dekat Aliran Sungai

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu, masyarakat diminta untuk mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak juga diminta untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam juga diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).(*)

 

Berita Terkini