Demo di Padang

Wakil DPRD Sumbar Temui Mahasiswa yang Protes Putusan MK, Janji Sampaikan Tuntutan ke Pusat

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Suwirpen Suib menemui massa aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, Jumat (20/10/2023 di luar Kantor DPRD Sumbar.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Suwirpen Suib menemui massa aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi yang demo di luar Kantor DPRD Sumbar, Jumat (20/10/2023).

Politisi Partai Demokrat ini menemui massa aksi dengan didampingi Sekretaris Dewan, Raflis.

Suwirpen Suib mengapresiasi dan mendoakan perjuangan mahasiswa berhasil. Serta dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.

"Kami telah mendengarkan aspirasi yang disampaikan perwakilan mahasiswa tadi, dan kita juga sudah mendengar dan membaca banyak terkait pro dan kontra keputusan MK tersebut tentu kami menerima itu semua," ujar Suwirpen Suib di hadapan massa aksi.

Ia menambahkan, keputusan yang dikeluarkan MK tentu bukan kewenangan anggota dewan Sumbar.

Meskipun begitu, ia berjanji akan menyampaikan tuntutan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi ke pemerintah pusat.

"Kami di DPRD siap menjembatani tuntutan mahasiswa semua," katanya.

Baca juga: Sambil Bakar Ban Bekas, Mahasiswa yang Demo di DPRD Sumbar Soal Putusan MK Sampaikan 4 Tuntutan

Ia menambahkan, tuntutan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi akan disampaikan sore ini juga dan akan memberi tahu perwakilan massa aksi terkait hal tersebut.

"Semoga hal-hal yang mahasiswa semua inginkan dapat didengarkan oleh semua pihak," katanya.

Bakar Ban dan 4 Tuntutan

Aksi protes mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi di luar Kantor DPRD Sumatera Barat diwarnai bakar ban, Jumat (20/10/2023).

Ban bekas dibakar setelah hujan yang sempat mengguyur mulai reda. Api tampak membara dan asap hitam mengepul ke langit.

Koordinator Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, Rifaldi mengatakan, api yang ditimbulkan dari ban yang dibakar menandakan semangat gelora mahasiswa yang menolak putusan MK.

"Api ini menunjukan semangat yang membara mahasiswa menolak Mahkamah Keluarga, menolak dinasti politik," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini