Setelah materi diberikan, siswa langsung praktek. Ada tiga kali praktek yang diberikan penulis sastra dan sejumlah buku biografi tersebut. Setiap praktek diikuti dengan evaluasi.
Pada akhir materi, peserta pun mengajukan kepada Kepala Sekolah Haryati M.Pd agar kegiatan ini ada keberlanjutan dan dibentuk sanggar menulis.
Ia menambahkan alasan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut.
Semenjak semula, imbuhnya kegiatan tersebut memang sudah dirancang untuk menghadirkan sanggar menulis di sekolah.
Hal ini terkait dengan tuntutan masa depan, sebab menulis hanya satu dari banyak aspek penting dalam upaya pengembangan literasi di sekolah.
“Sekolah akan memfasilitasi keinginan ananda,” kata Haryanti. (*/rel)