TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Kasus siswa membentak guru hebohkan jagat maya dan masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), beberapa waktu lalu.
Video murid bentak guru tersebut mulai viral di media sosial pada Senin (17/7/2023). Video berdurasi 34 detik, memperlihatkan perilaku siswa menendang pintu kelas dan berkata kasar kepada guru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, video tersebut direkam di UPTD SDN 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pada video tersebut, tampak siswa mengejar, memukul dan menendang pintu sekolah sembari membentak sang guru. Hal ini pun turut membuat Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin kecewa, terkait insiden yang terjadi.
"Saya kecewa sekali, saya panggil staf saya (20/7/2023), saya panggil kepala sekolah dan Kadisdik Lima Puluh Kota. Saya sangat jarang marah, namun bagi saya kasus ini sangat serius," kata Bupati Lima Puluh Kota, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: VIRAL Video Murid SD Bentak Guru di Limapuluh Kota, Guru Klarifikasi Minta Maaf, Warganet Geram
Safaruddin menerangkan, kekecewaannya diakibatkan oleh tindakan yang tak senonoh yang dilakukan seorang siswa kepada guru.
Pasalnya, siswa tersebut telah mempermainkan harkat dan martabat seorang guru. Menurut Safaruddin, perilaku siswa kepada guru yang viral di media sosial itu, bukan sesuatu hal yang main-main.
"Sulit saya menahan rasa kecewa, ketika guru yang sangat mulia justru mendapat perlakuan yang seperti di video tersebut," ungkap Safaruddin.
Safaruddin bahkan menyampaikan pedoman terkait wajibnya seorang siswa menghargai gurunya. Pedoman itu dikutip Safaruddin melalui buku Konsep Pendidikan KH. M. hasyim Asy'ari.
Pada konsep pendidikan yang ditulis Hasyim Asy'ari, kata Safaruddin, mengajarkan tentang wajibnya menghargai guru. Sebab, menurut buku tersebut, guru kedudukannya setingkat di bawah nabi dan rasul.
Baca juga: Unand Kukuhkan Tiga Guru Besar dari Dua Fakultas, Pertanian dan Keperawatan
"Sebab guru berkaitan dengan ilmu dan Islam yang sangat menghargai ilmu, saya sering sampaikan ini di berbagai kesempatan," terang Safaruddin ketika dihubungi TribunPadang.com.
Lebih lanjut, Bupati Safaruddin turut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan akibat peristiwa di Lima Puluh Kota tersebut.
"Saya minta maaf kepada publik, guru di tanah air, khususnya di Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota," pungkas Safaruddin.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)