TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan tiga orang dosen sebagai guru besar tetap pada Fakultas Pertanian (Faperta) dan Fakultas Keperawatan (Fkep), Kamis (20/7/2023) di Gedung Convention Hall Unand.
Guru besar yang dikukuhkan, yakni Prof. Dr. Ir, Hermansah, MS., M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Novri Nelly, MP., sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Pertanian serta Prof. Hema Malini, S. Kp., M.N., Ph. D., sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Keperawatan.
Pada kesempatan tersebut, para guru besar juga menyampaikan orasi ilmiah. Prof. Dr. Ir Hermansah, MS, M.Sc, menyampaikan orasi ilmiah berjudul; Optimalisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Bahan Organik Lokal untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk Pada Lahan Pertanian Tropika Basah.
Baca juga: Unand Kukuhkan Dua Guru Besar: Prof Asrinaldi dan Prof Ratni Prima Lita
Sementara Prof. Dr. Ir. Novri Nelly, MP., menyampaikan orasi ilmiah berjudul; Peranan Pengelolaan Hama Tanaman Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan.
Selanjutnya, orasi ilmiah dari Prof. Hema Malini, Ph. D, yang berjudul; Perubahan Paradigma Peran Perawat dalam Pemanfaatan Teknologi dan Edukasi Terstruktur sebagai Upaya Meningkatkan Manajemen Mandiri Pasien Diabetes Mellitus.
Rektor Unand, Prof. Yuliandri menyebut dengan pengukuhan ini, guru besar haruslah selalu mengembangkan keilmuan untuk peningkatan keilmuan baik nasional maupun internasional.
"Salah satu targetkan kita, dengan banyak guru besar bisa mengembangkan orientasi keilmuan, saya mendorong guru besar tetap melakukan pengkajian lapangan," ujar Prof. Yuliandri.
Yuliandri mengatakan hingga saat ini, Unand memiliki 160 orang guru besar. Secara presentasi memang masih kecil sebab tantangan menjadi guru besar berbeda-beda.
Meskipun begitu, Unand menargetkan setiap tahun terjadi penambahan jumlah guru besar.
Baca juga: Universitas Andalas Kukuhkan Tiga Guru Besar Fakultas Kedokteran
Ia juga berpesan bahwa perlu direnungkan bahwa pencapaian gelar profesor hendaknya tidak mengubah jati diri sebagai ilmuwan.
Jabatan guru besar membuat makin merunduk dan tawadu. Kerendahan hati adalah buah dari ketinggian ilmu seorang anak manusia.
"Sejalan dengan itu, integritas pribadi yang unggul pun harus menyertainya sebagai pagar dari semua aktivitas keilmuan yang dilakukan, oleh kita semua sebagai insan akademik," kata Prof. Yuliandri.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News