SAMPAH organik yang mendominasi timbulan sampah Kota Padang mendorong PT Semen Padang menghadirkan solusi berkelanjutan melalui budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF).
Inovasi ini tidak hanya mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga menghasilkan pakan ternak, khususnya ikan, yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, memaparkan hal tersebut saat menjadi narasumber program Padang Pagi Ini di RRI Pro 1 Padang 97,5 FM, Sabtu (9/8/2025).
Program yang dipandu Wahyudi Maswar ini turut menghadirkan Ketua Kelompok Usaha Budidaya BSF MinaGot Sumbar, Resti Rahayu selaku Dosen FMIPA Unand, dan Analis Akuakultur Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Zetria.
“Sebagai perusahaan BUMN, kami memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang tidak hanya bersifat charity, tetapi juga mendukung program pemerintah, termasuk pengelolaan sampah,” ujar Ilham.
Sampai sejauh ini menurutnya, 60–70 persen dari ratusan ton sampah harian di Padang adalah sampah organik.
Kondisi ini melatarbelakangi pembentukan Asosiasi Maggot Kota Padang (AGODANG) untuk mengolah sisa makanan menjadi pakan ternak alternatif, mengurangi volume sampah, dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga.
Baca juga: Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar Terima Pin Emas Pemko Padang
Tingkatkan Keuntungan Pembudidaya
Selain pengolahan, PT Semen Padang juga mengedukasi masyarakat tentang teknik budidaya maggot dan pemanfaatannya.
Bersama Dinas Perikanan Kota Padang, uji coba selama enam minggu pada Mei lalu menunjukkan ikan yang diberi pakan maggot tumbuh setara, bahkan lebih baik, dibanding ikan yang diberi pelet komersial. Biaya pakan pun lebih murah, sehingga meningkatkan keuntungan pembudidaya.
Tidak hanya mengelola sampah organik, PT Semen Padang juga menangani sampah anorganik lewat program Nabuang Sarok, melakukan mitigasi emisi gas rumah kaca dengan tanaman kaliandra, merehabilitasi lahan bekas tambang, dan melestarikan spesies lokal.
Atas dedikasinya, Ilham Akbar menerima Pin Emas dari Pemerintah Kota Padang yang disematkan Wali Kota Fadly Amran pada Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Padang ke-356, Kamis (7/8/2025).
Penghargaan ini diberikan atas upayanya mengintegrasikan pendekatan multisektor yang memberikan manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi sekaligus.
Program pengelolaan sampah organik menjadi pakan ikan ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya poin ke-5: Mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam dan energi yang bijak, serta pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Inisiatif ini juga mendukung misi kedua RPJMD Provinsi Sumbar 2025–2029, yakni menjadi lumbung pangan nasional dengan ekonomi berkelanjutan berbasis hilirisasi, teknologi, dan pelestarian lingkungan.
Di tingkat kota, program ini sejalan dengan Program Unggulan Padang Satujuan, seperti Padang Juara yang mendorong ekonomi kreatif, dan Padang Melayani yang mengedepankan pelayanan publik inovatif untuk lingkungan hidup sehat dan produktif.(rls)