TRIBUNPADANG.COM, MENTAWAI - Pasca gempa berskala magnitudo 7,3 (dimutakhirkan BMKG: M 6,9) di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), warga desa Simatalu Siberut, sudah kembali dari pengungsian dan menjalankan aktivitas seperti biasa, Selasa (25/4/2023).
Kepala Desa Simatalu, Stefanus Siribere mengatakan, saat gempa terjadi ratusan warga yang berada di dusun pinggir pantai sempat mengungsi ke perbukitan.
"Di sini gempanya cukup terasa kuat dan lama, jadi warga langsung mengungsi," jelasnya.
Menurutnya gempa kali ini terasa lebih kuat dari gempa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Para warga ini mengungsi saat kondisi cuaca di Simatalu hujan badai, para warga ini mengungsi dengan berjalan kaki dan kendaraan roda dua.
Baca juga: Kondisi Pasca Gempa M 7,3 Mulai Kondusif, Wisatawan Kembali Padati Kawasan Wisata Pantai Padang
Baru sekira pukul 08.00 WIB, para warga ini turun dari pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing.
"Warga kembali setelah kondisi di rasa aman, selain itu di tempat pengungsian kami tidak memiliki fasilitas yang memadai," terangnya.
Saat ini warga sudah kembali menjalankan aktivitas seperti biasa, sembari tetap waspada jika terjadi gempa susulan.
Hingga pukul 12.00 WIB, Stefanus menyampaikan belum ada informasi data kerusakan dan korban jiwa akibat gempa tadi.
"Karena kondisi dusun yang cukup luas, jadi untuk informasi kami harus menunggu satu atau dua hari," jelasnya.
Baca juga: Gempa Mentawai Terasa ke Agam, BPBD Cek Kawasan Rawan Terdampak Gempa dan Tebing Ngarai Sianok
Ia berharap akibat gempa tadi tidak ada bangunan rusak dan korban jiwa.
Sebelumnya, gempa berkekuatan M 7,3 mengguncang wilayah Mentawai. Gempa terjadi pada pukul 03.00 WIB.
Titik gempa tercatat di 177 kilometer Mentawai dengan kedalaman 84 kilometer.
BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk beberapa jam setelah gempa dan saat ini telah dicabut. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.