TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Ribuan ikan budidaya di keramba jaring apung dikonfirmasi mati secara massal di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat.
Informasi itu dikabarkan pula oleh akun Instagram jurnalisme warga dengan nama @pdg24jam. Narasi di akun tersebut mengabarkan kematian ikan diduga akibat kekurangan oksigen.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, terlihat ikan yang mati itu mengapung dan memenuhi isi keramba jaring apung di Danau Maninjau.
Ukuran dari ikan itu, terlihat beraneka ragam, mulai dari yang sedang hingga besar dan memasuki masa panen.
Menanggapi fenomena itu, salah seorang pemilik keramba jaring apung, Aulia Aqrama mengatakan, ribuan ikan yang mati itu diduga akibat belerang yang naik ke permukaan danau.
Baca juga: Belerang Naik ke Permukaan, Produksi Ikan di Danau Maninjau Terganggu dan Harga Jual Meningkat
Belerang naik itu, kata Aulia, sudah menjadi fenomena rutin di sekitar Danau Maninjau. Faktor pemicunya itu ada banyak, salah satunya akibat perubahan cuaca.
"Ikan yang mati massal itu, saat ini baru terjadi di sebagian wilayah saja. Kalau di tempat saya belum, masih aman dan kemarin sudah mulai dilakukan evakuasi ikan ke kolam darurat," terang Aulia saat dihubungi, Kamis (2/3/2023).
Aulia mengatakan, berdasarkan informasi dari nelayan sekitar, diketahui ribuan ikan yang mati itu terjadi di tiga kenagarian yang berbeda. Jarak dari lokasinya, sekira 10 menit perjalanan.
"Lokasi ribuan ikan yang mati itu, kabar dari warga, di Nagari Bayua, Nagari Maninjau dan Nagari Sungai Batang. Wilayah itu memang sangat berdampak akibat belerang yang naik sekarang ini," kata Aulia.
Bahkan, kata Aulia, warga air Danau Maninjau di tiga kenagarian itu, sangat pekat dan baunya juga menyengat dibanding lokasi yang lain.
Baca juga: Endapan Sulfur Naik ke Permukaan, Pembudidaya di Danau Maninjau Diimbau Evakuasi Ikan ke Penampungan
"Kalau keramba saya itu di Jorong Kampung Jambu. Masih masuk kawasan Nagari Bayua, tapi paling ujung. Jadi tak terlalu berdampak akibat naiknya belerang ini," pungkas Aulia. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)