TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pencanangan Desa Pauh Kurai Taji sebagai desa binaan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) diharapkan bisa jadi tempat edukasi gizi dan pendampingan orang tua.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC Persagi, Elvia Desianti. Katanya setelah pencanangan Desa Pauh Kurai Taji sebagai desa binaan pihaknya akan melakukan sejumlah kegiatan.
Seperti, edukasi penyuluhan tentang pemberian makanan bayi dan anak, penimbangan massal, pemberian tablet cacing, pemberian kapsul vitamin A, dan pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang disediakan oleh DPC Persagi Kota Pariaman yang merupakan contoh dari PMT penyuluhan.
Semua kegiatan itu nantinya dilaksanakan di Polindes Desa Pauh Kurai Taji.
“jadi bentuk kegiatan itu muaranya edukasi gizi dan pendampingan keluarga," terangnya.
Baca juga: Target Zero Stunting di 2023, Pemko Pariaman Carikan Orang Tua Asuh untuk 540 Anak
Baca juga: Kota Pariaman Turunkan Stunting Jadi 9 Persen, BKKBN Sumbar Singgung Komitmen dan Visi Wali Kota
Melalui edukasi gizi ini pihaknya ingin memberitahu masyarakat manfaat mengonsumsi gizi seimbang terutama protein hewani, porsi gizi seimbang dan frekuensi makan dengan konsep isi piringku dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
Melalui edukasi itu ia berharap bisa meningkatkan pemahaman keluarga tentang isi piringku, sebagai solusi untuk pemenuhan makanan keluarga.
Sehingga dapat mendorong terciptanya perubahan perilaku yang menjadi suatu kebiasaan dan berdampak terhadap pengurangan angka stunting di desa binaan.
“Diharapkan kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi rol model bagi desa lainnya," terangnya.
Sasaran dari kegiatan pembinaan desa ini adalah seribu HPK (Hari Pertama Kehidupan) dan balita risiko stunting.
"Besar harapan kami semua pihak yang terkait dapat bekerja sama dan bahu membahu dalam kelanjutan kegiatan ini,” tuturnya. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)