TRIBUNPADANG.COM - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mendukung Sumatera Barat (Sumbar) menjadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah 2027 mendatang.
Irman Gusman mengatakan, Muhammadiyah lahir di Yogyakarta, namun juga memiliki warga yang besar di Sumatera Barat.
“Warga Sumatera Barat, termasuk Pak Gubernur mendukung sekali jika Sumbar menjadi tuan rumah,” kata Irman, Selasa (31/1/2023).
Menurut Irman Gusman, dengan adanya keinginan ini, syarat-syarat yang harus dipenuhi Sumatera Barat untuk menjadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah, akan bisa dipenuhi.
“Elemen masyarakat Sumatera Barat, saya yakin akan berusaha memenuhi syarat-syarat itu,” ungkap Irman.
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh 23 Maret 2023 dan Hari Raya Idul Fitri 21 April
Sebagai warga Muhammadiyah, Irman berpendapat, penyelenggaraan muktamar juga akan memberikan dampak ekonomi yang bagus bagi masyarakat Sumatera Barat.
Dia mengatakan, penyelenggaraan mukhtamar akan membuat Sumatera Barat didatangi banyak peserta maupun penggembira kegiatan muktamar.
Sehingga terbuka peluang yang bisa menggerakkan ekonomi Sumatera Barat.
“Jadi selain fakta bahwa Sumatera Barat itu penting bagi Muhammadiyah, kegiatan Muktamar Muhammadiyah juga punya manfaat secara ekonomi,” kata Irman.
Sebelumnya Irman bersilaturahim dengan Ketua dan Pengurus PW Muhammadiyah Sumbar, Sabtu (28/1/2023) di Gedung Dakwah PW Muhammadiyah Sumbar di Padang.
Baca juga: PW Muhammadiyah Sumbar Rampungkan Kepengurusan Periode 2022-2027, Ada Tambahan 6 Anggota Pimpinan
Dalam kesempatan itulah Irman Gusman menyatakan dukungannya terhadap wacana pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah tahun 2027 di Sumbar.
Dia mengungkapkan, jika Sumbar menawarkan diri jadi tuan rumah muktamar, maka PW Muhammadiyah Sumbar harus segera meyakinkan PP Muhammadiyah bahwa mereka siap menggelar kegiatan tersebut.
Irman juga menyinggung masalah peran Muhammadiyah dalam memberikan kontribusi bagi kehidupan berbangsa.
Menurutnya, dalam usia organisasi yang mencapai 110 tahun, Muhammadiyah sudah teruji dan sudah berkontribusi banyak untuk pembangunan bangsa.
“Tidak banyak organisasi yang berusia ratusan tahun. Muhammadiyah sudah 110 tahun. Biasanya 20 tahun 50 tahun organisasi sudah tutup,” kata Irman.
Baca juga: Pesan Shofwan Karim ke PW Muhammadiyah Sumbar yang Baru: Tingkatkan Kebersamaan Dalam Persatuan