TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-42 Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) pada 23-25 Desember 2022 lalu menetapkan Bakhtiar sebagai ketua terpilih.
Muswil itu diketahui diselenggarakan di UM Sumatera Barat. Bakhtiar terpilih menjadi ketua PW Muhammadiyah Sumbar periode 2022-2027 secara aklamasi, yang sebelumnya memperoleh suara terbanyak dari pemilihan Muswil.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar periode 2010-2015 hingga 2020.
Bakhtiar (lengkapnya Dr. Bakhtiar, M.Ag.) lahir pada 9 Juli 1976 di Limau Purut, Sungai Nanam, Kabupaten Solok yang merupakan anak dari Busiam dan Syamsidar. Ia adalah suami dari Kurnia Dewi.
Bapak lima orang anak ini diketahui merupakan dosen tetap di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Baca juga: Gantikan Shofwan Karim, Bakhtiar Terpilih jadi Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Periode 2022-2027
Bakhtiar menamatkan Sekolah Dasar di Limau Purut, Sungai Nanam, hingga melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alahan Panjang dan menyelesaikannya pada 1992.
Pada 1993, Bakhtiar melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Simpang Rumbio Kota Solok dan tamat tahun 1996.
"Selanjutnya, untuk pendidikan tinggi, saya meneruskan studi ke Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol Padang pada jurusan Hukum Pidana dan Hukum Tata Negara Islam (Jinayah-Siyasah) melalui jalur PMDK dan tamat tahun 2000 dengan yudicium cumlaude," terang Bakhtiar saat berbincang dengan TribunPadang.com, Minggu (8/1/2023).
Usai menamatkan pendidikan S1, ia melanjutkan studi S2 di perguruan tinggi yang sama pada konsentrasi Syari’ah pada 2001 dan tamat 2002.
Lalu pada 2011, Bakhtiar melanjutkan studi pada IAIN Imam Bonjol Padang pada program Doktor dengan Program Studi Hukum Islam, dan menyelesaikannya akhir tahun 2018.
Baca juga: Pesan Shofwan Karim ke PW Muhammadiyah Sumbar yang Baru: Tingkatkan Kebersamaan Dalam Persatuan
Pada 2003 hingga 2005 juga sempat studi Bahasa Arab di Ma’had Zubair bin Awam kerjasama Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) dengan Association Muslim Charity Foundation (AMCF), Emirat Arab.
Selain sebagai akademisi dan tokoh Muhammadiyah, ia juga sebagai tokoh yang bergelut pada pemberdayaan masyarakat.
Dalam hal itu, ia telah menginisiasi dan menggerakkan anak-anak milenial dalam penataan usaha pertanian.
Kini, ia masih sebagai ketua kelompok tani at-Tanwir Sungai Nanam, Kabupaten Solok sekaligus sebagai ketua Gapoktan Surya Mandiri Sejahtera.
Sebelum diangkat menjadi dosen tetap pada IAIN, kini telah menjadi UIN Imam Bonjol Padang, pada 2010, lebih dahulu mengabdi menjadi asisten dosen di Fakultas Ushuluddin mendampingi Prof. Dr. Nasrun Haroen dalam mata kuliah Ushul Fiqh dan Fiqh rentang 2002-2009.
Baca juga: Purnatugas jadi Ketua PW Sumbar, Shofwan Karim Sebut akan Terus Berkiprah di Muhammadiyah
"Juga pernah berprofesi sebagai wartawan di media Padang Ekspres tahun 2001-2002. Pada tahun 2004-2005 juga menjadi wartawan pada majalah Islam Sabili," katanya.
Semasa kuliah, ia juga seorang aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dengan posisi akhir sebagai ketua umum DPD IMM Sumatera Barat periode 2000-2003 dan sekretaris Pemuda Muhammadiyah.
Selanjutnya, menjadi tim hisab dan sekaligus sebagai Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid periode 2005-2010. Selain itu, pernah pula menjadi Tim Kerja Anti Korupsi sebagai sekretaris atas kerjasama dengan Ma’arif Institut Jakarta.
Bakhtiar juga sebelumnya telah menggagas, menginisiasi dan menggerakkan pertama kali di Sumatera Barat Wakaf Uang melalui Muhammadiyah.
Pernah pula menjadi sekretaris Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (BPH UMSB) pada dua periode 2011-2019.
Baca juga: Haedar Nashir Ditetapkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027, Abdul Mu’ti Sekretaris Umum
Selanjutnya, aktif pula di Forum Kerukunan Antar Umar Beragama (FKUB) Sumatera Barat sejak 2018 hingga saat ini.
Sejak Januari 2020, selain bertugas mengampu mata kuliah Ushul Fiqh, Fiqh dan Pengantar Hukum Islam di Fakultas Ushuluddin, juga ditugasi sebagai Kepala Pusat Mutu Mahasiswa Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UIN Imam Bonjol Padang. Selain itu, juga ikut menggerakkan ekonomi syariah khususnya pada Lembaga Keuangan Mikro sebagai sekretaris pada Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Sumatera Barat.
Karya ilmiah dalam bentuk buku yang pernah dihasilkan Bakhtiar di antaranya 'Muhammadiyah di Bawah Tekanan Politik' diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah, Yogyakarta tahun 2019. 'Shalat Jama’ah: Kajian Kontroversi Ijtihad dalam Aspek Ibadah' terbit tahun 2021'.
Lalu, Bakhtiar juga seorang penulis pada Ensiklopedi Minangkabau yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM) tahun 2006. Buku Buya Tuo, dari Pergulatan Ideologis ke Aqidah sebagai editor diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah.
Kini, dua naskah bukunya tentang mitigasi intoleransi dalam pendekatan Sadd Adzariah dan Qiyas: metode penemuan dan pembentukan Hukum Islam sedang dalam proses editor untuk diterbitkan.
Selain telah menghasilkan karya dalam bentuk buku, tulisan dan penelitiannya diterbitkan oleh beberapa jurnal nasional dan internasional. Selain itu, aktif juga menulis artikel di sejumlah media. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)