TRIBUNPADANG.COM,PADANG - Inilah berita populer Padang selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang demo mahasiswa di Kampus UIN IB Padang dan relokasi pedagang Pasar Raya Padang fase VII jelang renovasi.
Simak berita selengkapnya:
1. Mahasiswa UIN Imam Bonjol Demo Rektor Terkait Sejumlah Tuntutan, Termasuk Isu Pelecehan oleh Dosen
Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang melakukan aksi demonstrasi pada Rabu (23/11/2022).
Massa aksi dari berbagai jurusan dan fakultas menuntut rektor UIN IB menjelaskan dan menyelesaikan sejumlah masalah yang ada di kampus.
Koordinator aksi dari Fakultas Syariah, Fatur Fadli mengatakan, massa aksi menyampaikan tuntutan lewat orasi, diantaranya mengenai isu pelecehan seksual yang terjadi di kampus.
Fatur melanjutkan, isu pelecehan seksual menjadi perhatian khusus massa aksi, karena sejumlah mahasiswi diduga mendapatkan kekerasan seksual dari oknum dosen.
Namun, Fatur dan pihaknya belum menerima data jumlah korban, hanya saja, sejumlah korban menyampaikan pelecehan seksual yang dialami lewat mulut ke mulut saja.
Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda di UIN Imam Bonjol Padang: Memaknai Bersatu Bangun Bangsa
Ujarnya, petinggi kampus, yakni Rektor mesti segera mengusut hal tersebut.
"Adanya laporan terjadinya pelecehan seksual yang menimpa mahasiswi oleh oknum dosen pembimbing, tetapi diduga korban itu belum bisa bersaksi pelecehan seksual yang diterima," ujar Fatur usai aksi demonstrasi.
Lalu, massa aksi juga meminta keterangan Rektor soal pemakaian fasilitas kampus yang dinilai lebih menguntungkan pihak eksternal dibanding mahasiswa UIN IB pada umumnya.
Selanjutnya, tentang penyewaan bus kampus yang biayanya dinilai mahal, lantaran biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan biaya peminjam bus ke pihak luar.
Harapannya tentu dapat mempermudah mahasiswa yang ingin berkegiatan dengan menggunakan fasilitas bus kampus.
Baca juga: Ratusan Pedagang Demonstrasi di DPRD Bukittinggi, Minta Perda Nomor 13 Tahun 2022 Dicabut
Lebih lanjut, UKT (uang kuliah tunggal)mahasiswa yang dinilai masih belum tepat sasaran.
"Sejumlah mahasiswa kurang mampu membayar UKT level tinggi, sementara yang berkecukupan membayar UKT yang lebih rendah," ujar Fatur.
Fatur melanjutkan, massa aksi juga menuntut Rektor menjelaskan transparansi keuangan tes HIV dan Napza terhadap mahasiswa baru angkatan 2022.
Tes HIV/ Napza itu, kata dia, mewajibkan mahasiswa baru membayar uang sebanyak Rp 150 ribu.
Adapun, kata dia, hasil tesnya baru keluar beberapa hari yang lalu jelang aksi, dan lagi perkuliahan juga sudah memasuki akhir perkuliahan di semester ganjil.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Batu Basurek di Tanah Datar dan Demo Ratusan Pedagang di Bukittinggi
Pihak kampus, lanjut Fatur mewajibkan tes HIV dan Napza sebagai syarat daftar ulang mahasiswa baru.
Kemudian, massa aksi juga meminta Rektor segera memperbaiki sejumlah fasilitas kampus yang sudah tak layak.
"Ada gedung perkuliahan bocor, kursi kayu yang sudah kurang layak, kipas angin yang sudah tidak berfungsi dengan baik," tambah dia.
Massa aksi, kata dia, melakukan aksi demonstrasi dengan harapan dapat ditemui Rektor UIN IB.
Adapun keinginan massa aksi untuk bertemu Rektor tidak terealisasi karena Rektor sedang tidak berada di tempat.
Baca juga: VIDEO Demo Buruh di Riau, Minta UMP 2023 Dinaikkan karena Biaya Hidup Mahal
Sementara, aparat kepolisian dari Polresta Padang juga diterjunkan untuk mengamankan aksi.
Petinggi kampus kemudian menemui massa aksi yang diwakili oleh Ketua Senat Kampus UIN IB Prof Duski Samad.
"Kalau ini problem mahasiswa tentu harus diselesaikan secara representasi, senat itu merepresentasikan dari semua komponen yang ada di kampus ini," ujar Duski Samad.
Duski Samad lalu merespons isu pelecehan seksual yang disebutkan massa aksi.
"Dihebohkan soal pelecehan, mana faktanya, mana buktinya, kan ndak mungkin menuduh orang tanpa bukti, ini dunia hukum sekarang, medsos, jadi katanya katanya kita tidak bisa bertindak," ujar dia.
Baca juga: Ribuan Buruh Demo di Kantor Gubernur Tuntut Bupati Rohil Afrizal Sintong Dicopot
Kalau isu pelecehan seksual itu terbukti, kata dia, sudah ada mekanisme aturan yang berlaku, yakni UU TPKS.
Selanjutnya, juga ada peraturan Rektor yang akan segera terbit tentang Satgas penanganan pencegahan pelecehan seksual, dan mesti digodok di senat kampus.
"Akhir tahun ini harus keluar itu, sebab itu persoalan akademik dan etik, kalau persoalan hukum positifnya ke negara. Kalau memang ada data, fakta, bukti soal pelecehan seksual, tentu kita naikkan ke hukum," tambah dia.
Diketahui, aksi demonstrasi ratusan mahasiswa UIN IB ini dimulai sejak pagi hari, namun karena hujan aksi dimulai jelang siang.
Selain berorasi, massa aksi juga membakar ban persis di depan bekas gedung rektorat, serta membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan tuntunan massa aksi.
Baca juga: VIDEO Ratusan Ojol Demo Ojol di Padang, Sampaikan Enam Tuntutan
Unjuk rasa ini akhirnya berakhir sekira pukul 15.00 WIB, dan massa aksi meminta untuk dapat bertemu dengan Rektor esok hari.
Duski Samad mengatakan, pihak senat memfasilitasi mahasiswa untuk bertemu Rektor.
"Kalau aspirasinya disampaikan nanti, kalau mau dengan sistem musyawarah, nanti senat mengundang semua anggota senat, pimpinan, disampaikan, baru kita dari senat menekan rektor aspek mana, terkait akademik ke WR 1, keuangan pembangunan ke WR 2, kegiatan mahasiswa ke WR 3," pungkas dia.
2. Jelang Pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII, Pedagang akan Direlokasi ke Pertokoaan IPPI
Pemerintah Kota Padang merelokasi seluruh pedagang yang berada di Pasar Raya Fase VII menjelang pembangunan ulang atau revitalisasi bangunan pasar tersebut.
Revitalisasi berkat bantuan dana Detail Engineering Design (DED) dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR memakan anggaran Rp104 Miliar.
Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, Pemko akan buat kesepakatan bersama antara Pemko dengan pedagang.
Inti dari kesepakatan itu, para pedagang dan PKL yang berjualan di Fase VII ini menyatakan setuju untuk dipindahkan sementara selama proses pembangunan berlangsung.
"Semuanya akan dipindahkan sementara berjualan di kawasan Pertokoan IPPI samping Balai Kota lama dan juga di Blok II dan Blok III," keterangan Hendri Septa, Rabu (23/11/2022) pagi.
Baca juga: Pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII Dimulai Awal 2023, Diperkirakan 2 Tahun Selesai
Baca juga: Dibantu PUPR, Pembangunan Pasar raya Padang Fase VII Telan Anggaran Rp 127 Miliar
Hendri Septa menambahkan, pedagang yang akan menempati Fase VII nantinya yaitu bagi pedagang kios sebanyak 288 dan PKL lebih kurang 700-an.
Semua pedagang kios dan PKL di Fase VII saat ini sudah dicatat nama dan tokonya.
"Mereka semua kita pastikan akan menempati gedung baru Fase VII nantinya. Kita sudah kunci, jadi setelah bangunan ini selesai tidak ada lagi pedagang baru yang berjualan di sana," tegas Wako Hendri Septa.
Lebih jauh Wako Hendri mengungkapkan upaya ini merupakan penantian panjang dan angin segar khususnya bagi pedagang yang berjualan di Fase VII.
"Semoga dengan itu wajah Pasar Raya akan berubah di masa datang. Begitu juga pedagang akan menempati bangunan tempat berjualan yang lebih representatif, tertata dan nyaman. Mari kita bersama-sama membantu mewujudkan impian ini," pungkasnya. (TribunPadang.com)