Kota Pariaman

Dua Bocah Meninggal Karena DBD, Kedes Taluak Kota Pariaman Ajak Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Posko Tanggap Demam Berdarah Dengue (DBD) Puskesmas Marunggi yang didirikan di Desa Taluak, Selasa (18/102/2022). Posko ini didirikan karena desa Taluak Kota Pariaman berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kepala Desa Taluak Kota Pariaman mengajak masyarakat perangi Demam Berdarah Dengue (DBD).

Perang dengan DBD ini ditabuh Kepala Desa Taluak, Izmet Zuhri, setelah dalam satu bulan belakang ada tujuh kasus DBD tercatat wilayahnya.

Selain jumlah kasus yang meningkat drasti, dua orang bocah asal Desa Taluak juga harus meregang nyawa akibat DBD.

"Saya minta masyarakat sadar dengan bahaya DBD ini," kata Zuhri Ismet, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Desa Taluak Kota Pariaman Tetapkan Status KLB Usai Temuan 7 Kasus DBD dalam Sebulan

Baca juga: Desa Taluak Kota Pariaman Berstatus KLB, Puskesmas Marunggi Dirikan Posko Tanggap DBD

Dia menuturkan kesadaran masyarakat ini bisa dimulai dengan memberantas sarang nyamuk penyebab DBD.

Diantaranya warga bisa menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang menampung air dan rajin menguras bak mandi.

Bagi Zuhri pengasapan atau Fogging bukan cara terbaik untuk memberantas DBD.

"Kami juga minta warga untuk rutin melakukan gotong royong di rumah masing-masing," terangnya. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Berita Terkini