Hingga Awal Oktober 2022, Ada 140 Kasus DBD di Kota Pariaman, Dua Orang Meninggal Dunia

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas sedang melakukan Fogging di ruang tahanan polres Pariaman, saat ini Desa Taluk Kota Pariaman berstatus KLB DBD, Jumat (7/10/2022)

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Dinas Kesehatan Kota Pariaman mencatat hingga awal Oktober 2022 sudah ada 140 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman.

Jumlah tersebut kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Kabid P2P Dinkes) Kota Pariaman Rio Arisandi meningkat dari bulan Agustus 2022.

"Tercatat pada bulan Agustus ada 103 kasus, jadi ada peningkatan sekitar 37 kasus sampai saat ini," katanya, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Desa Taluak Kota Pariaman Berstatus Kejadian Luar Biasa DBD Setelah Satu Bocah Meninggal Dunia

Peningkatan ini terjadi akibat kondisi cuaca di Kota Pariaman belakangan sering diguyur hujan.

Sehingga menyisakan genangan air tempat bersarang nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

Dari 140 kasus saat ini, kata Rio dua orang diantaranya meninggal dunia pada bulan Juli dan September 2022.

Melihat kondisi saat ini, pihaknya mengaku terus berupaya melakukan pencegahan melalui sosialisasi, pengobatan, Fogging dan lainnya.

"Kami berharap masyarakat juga sadar akan bahaya dan meningkatkan kesadaran Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," katanya.

Ia menilai masyarakat bisa melakukan PSN dengan mendaur ulang barang yang tidak terpakai, merapikan atau membuang barang bekas media tumbuh kembang nyamuk Aedes Aegypti.

Lalu untuk rumah, kantor dan instansi terkait bisa melakukan gotong royong untuk pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M (Menutup, menguras dan mendaur ulang). 

Baca juga: POPULER SUMBAR: Seorang Perempuan Ditemukan Tak Bernyawa di Agam, dan Kasus Kasus DBD Meningkat 2022

Baca juga: Terjadi Peningkatan Kasus DBD di 2022, Dinkes Sumbar Catat Ada 2.698 Kasus, 13 Orang Meninggal Dunia

(TribunPadang.com/RahmatPanji)

 

 

Berita Terkini