TRIBUNPADANG.COM - Sepanjang 2022 ada tiga tokoh asal Sumatera Barat tutup usia.
Prof Azyumardi Azra tutup usia akibat terkena serangan jantung di pesawat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Malaysia.
Prof Azyumardi Azra meninggal dunia di usia 67 tahun, Minggu (18/9/2022).
Prof Azyumardi Azra dikenal sebagai cendekiawan muslim, lahir 4 Maret 1955 di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Prof Azyumardi Azra sempat menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.
Sepanjang hidupnya, Prof Azyumardi Azra lebih banyak berkutat dalam dunia pendidikan.
Namun, dia juga pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat pada tahun 1979-1985.
Posisi terakhirnya adalah Ketua Dewan Pers yang dilakoninya sejak 19 Mei 2022.
Sakit saat di pesawat
Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengungkapkan bahwa Prof Azra mengalami serangan jantung dalam penerbangan ke Kuala Lumpur pada Sabtu (17/9/2022).
“(Kena) serangan jantung,” kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono kepada Kompas.com, Minggu (18/9/2022).
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, Azyumardi dirawat di ruang zona merah yang lazimnya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.
Menurut Hermono, pihak keluarga yakni istri dan anak Azyumardi sudah tiba di Kuala Lumpur sejak kemarin.
“Bu Azyumardi dan anaknya sudah di Kuala Lumpur dan mereka yang sudah tengok kemarin ke rumah sakit,” ujar Hermono.
Prof Azyumardi Azra melawat ke Malaysia dalam rangka memenuhi undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September.
Presiden ABIM Muhammad Faisal Abd Aziz pada Jumat (16/9/2022) sore mengatakan, Azyumardi akan menjadi salah satu pembicara dalam konferensi tersebut.
Beberapa pembicara lainnya berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam.
Konferensi itu akan dibuka oleh Ketua Emeritus Institut Internasional Pemikiran Islam (IIIT) Anwar Ibrahim.
Namun, beberapa saat sebelum mendarat, Azyumardi mendadak sakit. Begitu sampai di bandara, petugas kesehatan langsung membawanya ke Rumah Sakit Serdang di Selangor.
Informasi soal wafatnya Prof Azyumardi Azra ini juga disampaikan sejumlah alumnus UIN Jakarta.
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, semoga Prof Azra husnul khotimah. Aamiin YRA. Confirm saya sudah kontak Ibu Azra, benar," bunyi pesan tersebut.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi yang juga berasal dari UIN Jakarta juga mencuitkan kabar duka tersebut dalam akun Twitter miliknya.
"Selamat jalan Prof Azyumardi Azra. Belum hilang rasa sedih kita kehilangan Buya Syafii Maarif, kini ditambah dengan berpulangnya Buya Azra. Semoga husnul khatimah," tulisnya.
Baca juga: Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra Tutup Usia Akibat Serangan Jantung di Pesawat
Pada 27 Mei 2022 Cendikiawan Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Gamping.
Buya Syafii Maarif dikenal sebagai ulama dan cendekiawan di Indonesia.
Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat 31 Mei 1935.
Diketahui Buya Syafii Maarif sempat menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah periode 1998-2005.
Di samping itu, Buya Syafii Maarif juga rajin menulis, di samping menjadi pembicara dalam sejumlah seminar.
Bukunya yang sudah terbit antara lain berjudul: Dinamika Islam dan Islam, Mengapa Tidak?, kedua-duanya diterbitkan oleh Shalahuddin Press, 1984.
Kemudian Islam dan Masalah Kenegaraan, yang diterbitkan oleh LP3ES, 1985. Atas karya-karyanya, pada tahun 2008 Syafii mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina.
Baca juga: Buya Syafii Maarif Tutup Usia, Gubernur Mahyeldi Sampaikan Belasungkawa
Kemudian, tokoh asal Minang yang juga politikus senior Partai Golkar Fahmi Idris meninggal dunia pada Minggu 22 Mei 2022.
Kabar duka dibagikan putri Fahmi yang juga anggota DPD RI, Fahira Idris, lewat akun Twitternya, @fahiraidris.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Telah berpulang ke Rahmatullah Ayah saya, Bp. Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo @fahmiidris1
Wafat jam 10.00 wib di ICU RS Medistra," kata Fahira Idris di twitter.
Ia mengungkapkan jenazah Fahmi Idris akan disemayamkan di rumah duka di Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan.
Fahira juga menyampaikan, Fahmi Idris akan disemayamkan di Tanah Kusir pukul 13.00 WIB.
"Mohon dimaafkan Ayah Fahmi Idris jika selama hidup memiliki salah dan khilaf," sambungnya.
Profil Fahmi Idris
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Fahmi Idris lahir di Jakarta pada 20 September 1943.
Ia merupakan putra dari pedagang asal Minang, Haji Idris Marah Bagindo.
Fahmi merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Di tahun 1965, ia pernah menjadi Ketua Senat FE UI ketika masa genting peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.
Fahmi sendiri sudah akrab dengan dunia politik sejak menjadi mahasiswa.
Pada 1984, ia bergabung dengan Partai Golkar.
Lalu, di tahun 1998, ia menjadi Ketua DPP Golkar.
Dilansir Tribunnews.com, Fahmi pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di MPR- RI.
Fahmi tercatat pernah menduduki jabatan Menteri Tenaga Kerja di era pemerintahan BJ Habibie.
Ia juga dipercaya menjadi Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Perindustrian di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sejak Februari 2017 Fahmi Idris menjadi Dewan Penasehat Ormas dan LBH Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) di mana yang menjadi Ketua Umumnya adalah Fahira Fahmi Idris.
Pada April 2022 lalu, Fahmi diangkat sebagai Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, Sumatera Barat, sebagaimana dilansir Tribunnews.com.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto pun mengapresiasi pengangkatan Fahmi tersebut.
"Pengangkatan Dr Fahmi Idris tentunya akan makin menguatkan kolaborasi agar semakin banyak karya akademik yang bermanfaat bagi masyarakat," demikian antara lain disampaikan Airlangga dalam sambutannya di acara Rapat Senat Terbuka UNP, Sabtu (9/4/2022).
"Pengangkatan ini bukan saja membahagiakan saya tetapi juga meningkatkan kebanggaan saya kepada Pak Fahmi Idris," ujar Airlangga.
Pendiri PT Kwarta Daya Pratama
Fahmi Idris mendirikan PT Kwarta Daya Prama usai lulus kuliah.
Ia juga menjadi pimpinan Kongsi Delapan Grup, di mana berisikan perusahaan konglomerasi di bawah Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo.
Di tahun 1980-an, PT Kwarta Daya Pratama dinobatkan sebagai salah satu perusahaan tersukses di Indonesia.
Perusahaan itu telah mengembangkan hotel di kawasan elit Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, ia belajar terlebih dahulu di berbagai perusahaan seperti PT Krama Yudha, PT Parama Bina Tani, PT Delta Santana, PT Wahana Muda Indonesia, PT Dharma Muda Pratama, dan lain-lain. (*)