Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sekelompok relawan kumpulkan sampah yang timbul saat para mahasiswa melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rabu (7/9/2022).
Ribuan mahasiswa turun ke jalan memadati kawasan jalan yang ada di depan kantor DPRD Sumbar.
Tidak hanya mahasiswa, pihak kepolisian berpakaian dinas dan berpakaian preman juga berada di lokasi aksi demo berlangsung.
Baca juga: Kapolresta Padang Sebut Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM Berjalan Aman dan Lancar
Selain itu juga ada masyarakat dan pedagang kaki lima (PKL) datang untuk berjualan di lokasi aksi demo.
Akibatnya bermunculan sampah seperti bekas tempat air mineral, dan botol minuman di sekitar jalan yang dijadikan lokasi tempat mahasiswa melakukan orasi.
"Jadi kita di sini menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kenaikan harga BBM, tapi sampahnya itu," kata Iqbal salah satu relawan dalam kegiatan pungut sampah.
Iqbal yang juga seorang mahasiswa menyampaikan bahwa jika dibiarkan sampah ini akan menimbulkan masalah baru.
"Seperti sampah-sampah plastik ini. Jadi, kita berharap kepada teman-teman yang melakukan orasi untuk memungut sampahnya kembali," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan kegiatan pungut sampah saat aksi demo berlangsung berdasarkan keinginannya secara ikhlas.
Baca juga: Massa Aksi BEM SB Membubarkan Diri Usai Ditemui Wakil Ketua DPRD Sumbar
"Kami ada enam orang, kegiatan pungut sampah ini akan kami lakukan sampai kawasan sekitar Kantor DPRD Sumbar ini bersih dari sampah," kata Iqbal.
Iqbal melihat kondisi kawasan Kantor DPRD Sumbar saat terjadinya aksi demo sangat mengkhawatirkan dari sampah.
"Tadi saya sempat mengambil sampah dengan mulut, karena banyak orang yang tidak peka.
Sehabis itu, mungkin sudah prihatin karena kami mengambil sampah dengan mulut, barulah ada yang ikut milih sampah," kata Iqbal.
Alasannya memungut sampah dengan mulut agar mahasiswa yang datang melakukan aksi demo mengumpulkan sampahnya sendiri agar tidak berserakan.
Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap sebut aksi demo berjalan dengan damai dan lancar sehingga tidak ada yang diamankan, Rabu (7/9/2022).
Aksi demo dilaksanakan di Kantor DPRD Sumbar.
"Pada sore ini selesai rekan kita dari mahasiswa menyampaikan aspirasi, dan sudah diterima langsung oleh Wakil DPRD Sumbar," kata Kombes Pol Ferry Harahap.
Baca juga: Demo Berakhir, Akses Jalan Kembali Normal di DPRD Sumbar
Hasil pertemuan tersebut adanya janji dari Ketua DPRD Sumbar untuk bertemu perwakilan mahasiswa pada Jumat (9/9/2022).
"Pertemuan itu setelah Shalat Jumat dan sebelum rapat Paripurna. Mudah-mudahan ini bisa memuaskan mahasiswa yang mewakili masyarakat Sumatera Barat," katanya.
Kombes Pol Ferry Harahap merasa bersyukur karena aksi demo berjalan secara lancar dan aman.
Baca juga: Ribuan Massa dari BEM Sumatera Barat Lakukan Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Sumbar
"Mahasiswa benar-benar menyampaikan aspirasinya, bukan untuk unjuk gigi atau anarkis. Alhamdulillah, hebat mahasiswa Sumatera Barat," katanya.
Kombes Pol Ferry Harahap mengatakan tidak ada yang diamankan dalam kegiatan demo terkait reaksi mahasiswa akan adanya kenaikan harga BBM.
"Kami pihak kepolisian hadir untuk mengawal, mengamankan, dan untuk memfasilitasi," katanya.
Kombes Pol Ferry Harahap menyampaikan bahwa personil Polresta Padang yang dikerahkan 500 orang dan dari Polda Sumbar 300 orang.
Aksi demo berakhir dan akses jalan kembali normal di kawasan DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rabu (7/9/2022).
Ribuan mahasiswa tergabung dalam sebuah aksi demo sebagai bentuk reaksi akan adanya kanaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pantauan TribunPadang.com terlihat kegiatan aksi ini dikawal oleh pihak kepolisian agar berjalan dengan aman dan damai.
Baca juga: Massa Aksi BEM SB Membubarkan Diri Usai Ditemui Wakil Ketua DPRD Sumbar
Akses jalan sempat ditutup sejak pukul 12.30 WIB dikarenakan dijadikan lokasi untuk berunjuk rasa menyampaikan aspirasi di depan Kantor DPRD Sumbar.
Sekitar pukul 16.12 WIB terlihat ribuan mahasiswa dari berbagai kampus meninggalkan lokasi Kantor DPRD Sumbar.
Setelah ribuan masa meninggalkan lokasi, akses lalu linta kembali normal seperti biasanya.
Massa Aksi dari BEM Sumatera Barat membubarkan diri usai Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar menemui ribuan massa aksi, Rabu (7/9/2022) sore.
Adapun Irsyad menemui massa aksi di depan gerbang utama Kantor DPRD Sumbar, dan menjanjikan bahwa ia memfasilitasi perwakilan massa aksi untuk bertemu dengan Ketua DPRD Sumbar Supriadi pada Jumat (9/9/2022) mendatang.
Lalu, janji tersebut diterima oleh massa aksi hingga mereka membubarkan diri.
Baca juga: Ribuan Massa dari BEM Sumatera Barat Lakukan Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Sumbar
"Pertama, kami tadi sudah menelpon langsung ketua DPRD pak Supardi di depan perwakilan massa aksi," ujar Irsyad.
Adapun kata dia, Supardi tidak bisa menemui massa aksi lantaran ada tugas di Payakumbuh yang sudah terjadwal sebelumnya.
Dijelaskannya, pertemuan perwakilan massa aksi dari BEM SB dijadwalkan pada hari Jumat pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Baca juga: Update Harga BBM Naik: Hari Ini, Massa BEM KM Unand kembali Demonstrasi ke DPRD Sumbar
Irsyad mengatakan, dialog antara perwakilan dari BEM SB dengan ketua DPRD itu tepatnya sebelum sidang paripurna.
Pantauan TribunPadang.com, aksi demonstrasi yang dihadiri ribuan orang dari BEM SB itu tidak ada kericuhan sama sekali.
Massa aksi tampak satu komando dengan kordinator pusat BEM SB yang meminta untuk membubarkan diri.
Diketahui sebelumnya, ribuan massa dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi demonstrasi penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Sumbar, Rabu (7/9/2022) siang.
Massa aksi terdiri dari mahasiswa dari sejumlah kampus di Sumbar, baik dari kampus yang berada di Kota Padang maupun dari daerah lain di Sumbar, diantaranya Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, UIN Imam Bonjol, UIN Batusangkar, UMSB, dan kampus lainnya.
Massa aksi bergerak dari perempatan Simpang Presiden menuju gerbang utama Kantor DPRD Sumbar.
Adapun personel kepolisian tampak berjaga dari dalam pekarangan kantor DPRD Sumbar.
Lalu, orator dari masing-masing kampus menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM dengan alat pengeras suara dari atas kendaraan roda empat.
Selain itu, tuntutan yang disampaikan juga dicurahkan dengan tulisan-tulisan di spanduk yang dibawa peserta aksi, diantaranya 'Rakyat Sumbar Melawan', Kukira di Prank Youtuber, Ternyata Pemerintah', 'Turun Lebih Cepat'.
Kemudian, 'Rakyat Makin Kuat', 'Gambiah Murah, Minyak Maha', 'Rakyat Menderita Wakilnya Berpesta Ulang Tahun Ketua DPR Sehat?,' (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)