Harga BBM Naik

Massa dari BEM Sumatera Barat Lakukan Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Sumbar

Ribuan massa dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi demonstrasi penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Ribuan Massa dari BEM Sumatera Barat melakukan Aksi Demonstrasi Penolakan Kenaikan Harga BBM di DPRD Sumbar 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ribuan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi demonstrasi penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Sumbar, Rabu (7/9/2022) siang.

Massa aksi terdiri dari mahasiswa dari sejumlah kampus di Sumbar, baik dari kampus yang berada di Kota Padang maupun dari daerah lain di Sumbar, di antaranya Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, UIN Imam Bonjol, UIN Batusangkar, UMSB, dan kampus lainnya.

Pantauan TribunPadang.com massa aksi bergerak dari perempatan Simpang Presiden menuju gerbang utama Kantor DPRD Sumbar.

Baca juga: Mahasiswa Demo Terkait Kenaikan Harga BBM, Satlantas Polresta Padang Buat Rekayasa Lalu Lintas

Adapun personel kepolisian tampak berjaga dari dalam pekarangan kantor DPRD Sumbar.

Lalu, orator dari masing-masing kampus menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM dengan alat pengeras suara dari atas kendaraan roda empat.

Selain itu, tuntutan yang disampaikan juga dicurahkan dengan tulisan-tulisan di spanduk yang dibawa peserta aksi, di antaranya 'Rakyat Sumbar Melawan', Kukira di Prank Youtuber, Ternyata Pemerintah', 'Turun Lebih Cepat'.

Kemudian, 'Rakyat Makin Kuat', 'Gambiah Murah, Minyak Maha', 'Rakyat Menderita Wakilnya Berpesta Ulang Tahun Ketua DPR Sehat?,'

Baca juga: Sudah 3 Kali Aksi Demo Berturut-turut, Polisi Sebut Mahasiswa Bereaksi karena Harga BBM Naik

Koordinator pusat BEM SB Sumbar, Irwandi mengatakan poin utama unjuk rasa kali ini ialah penolakan kenaikan harga BBM yang menurut massa aksi menyengsarakan rakyat.

"Menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak kepada masyarakat, seperti pembangunan IKN, dan mengalihkannya untuk subsidi BBM," ujar Irwandi.

Lalu, kata dia, massa aksi mendesak pemerintah membuat regulasi pemakaian subsidi BBM.

"Kemudian, mendesak Menteri Keuangan membuka transparansi dana alokasi BBM," ujar dia.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved