Tahar yang jogging pada pagi hari merasa nyaman melintas berjalan di kawasan Pantai Muaro Lasak karena sudah bersih.
Baca juga: Pemko Padang Adakan Lomba Merandang dan Membuat Teh Talua untuk Walikota se-Indonesia
Baca juga: Jelang Rakernas XV APEKSI, Pantai Padang Bersih dari Sampah
Baca juga: Remaja Diduga Bawa Sajam Keliling GOR H Agus Salim Padang: Kapolsek Sebut Ulahnya Bikin Resah
2. Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menjelaskan bahwa wali kota (wako) dan wakil wali kota (wawako) punya peran dan pembagian kerja dalam membangun daerah, termasuk di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Diketahui Kota Padang tidak punya wakil wali kota sejak dilantiknya Hendri Septa sebagai pelaksana tugas (Plt) wali kota pada Februari 2021, pada April 2021 diangkat menjadi wali kota.
Itu artinya, ada rentang waktu 17 bulan dimana Kota Padang tanpa wawako, dan juga bisa disebut bahwa hingga 18 bulan ke depan kursi wawako tidak akan terisi sesuai UU Nomor 10 tahun 2016.
Hal tersebut menurutnya adalah suatu tantangan untuk melihat perkembangan Kota Padang tanpa ada wawako.
"Persoalannya, mestinya ada pembagian kerja antara wako dan wawako," kata Asrinaldi saat ditemui TribunPadang.com di salah satu kafe di Kota Padang, Kamis (21/7/2022).
Ia menjelaskan, tugas atau peran wali kota itu cenderung pada kebijakan-kebijakan yang bersifat umum.
Sementara yang bersifat khusus itu biasanya di bawah kontrol wawako.
"Misalnya, evaluasi pembangunan, penyelenggaraan tugas dan wewenang dinas, dan seterusnya," lanjutnya.
Jika wawako tidak ada, ujarnya, tentu tugasnya diserahkan ke sekretaris daerah (sekda), sedangkan sekda juga sibuk akan segala hal tentang kebutuhan wali kota.
"Nah kalau ini terjadi, semakin tidak terperhatikan pembangunan Kota Padang ini, ruginya di sana.
Kecuali wako mau meluangkan waktu melaksanakan tugas yang mestinya dilakukan wawako, tapi itu jarang sekali," ujar pengajar di jurusan ilmu politik Universitas Andalas ini.
Adapun kata dia, ketika wako merasa tugas-tugas Wawako cukup diserahkan ke sekda dan dinas akan banyak hal yang luput, dan itu yang kita sayangkan.
Untuk diketahui, berpedoman pada UU No. 10 tahun 2016, Wali Kota Padang Hendri Septa akan meletakkan jabatannya pada tahun 2023.
Katakanlah berakhir 31 Desember 2023, itu artinya terhitung pada akhir Juni 2022, sudah 18 bulan kekosongan sisa masa jabatan kursi wawako Padang.