Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemunculan harimau di Kabupaten Solok.
Harimau ini dilaporkan muncul seiring dengan ditemukannya jejak kaki di Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
"Iya betul, sudah ada tim BKSDA yang melakukan identifikasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat," kata kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Heboh Kemunculan Harimau di Solok, Jejak Kaki Ditemukan di Dua Lokasi Ladang Milik Warga
Ia mengatakan jejak harimau ditemukan di dua lokasi ladang masyarakat dan kondisi jejak sudah mengering.
Ada sebanyak delapan jejak kaki harimau Sumatera yang ditemukan berdasarkan identifikasi.
"Lokasinya berbatasan dengan hutan, dan kami akan melakukan pemantauan terus. Status masih waspada," kata Ardi Andono.
Baca juga: Jejak Kaki Harimau Kejutkan, Warga Nagari Gantung Ciri Kabupaten Solok, Ditemukan di Ladang Rakyat
Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Solok dihebohkan dengan kemunculan harimau pada 15 dan 16 Juli 2022.
Kemunculan harimau di Solok dibenarkan oleh Kapolsek Kubung, Iptu Andri Perkasa.
Iptu Andri Perkasa, mengatakan dua ekor harimau muncul di Rimbo Mudik Aia Jorong Baringin, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.
Ia menyebut pihak BKSDA telah datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan terkait kemunculan harimau ini.
"Kita saat itu mendampingi dan melakukan monitoring bersama tim BKSDA dari SKW III Sijunjung, tentang laporan warga adanya dua ekor binatang dilindungi berupa harimau Sumatera di Rimbo Mudik Aia, Jorong Baringin," kata Iptu Andri Perkasa, Rabu (20/7/2022).
Ia mengungkapkan harimau tersebut dilaporkan masyarakat muncul pada 15 dan 16 Juli 2022.
Hasil dari pengecekan pun ditemukan berupa jejak kaki harimau di dua lokasi ladang milik warga.
"Jejak kaki harimau itu berukuran 20 x 20 cm dan 14 x 14 cm. Kawasan penemuan jejak kaki harimau tersebut adalah tempat masyarakat beraktivitas di ladang," ujarnya.
Iptu Andri Perkasa mengimbau masyarakat yang berladang agar lebih berhati-hati.
"Jangan sendiri-sendiri, kalau dapat berdua untuk mengantisipasi hal terburuk atau yang tidak diinginkan. Datang ke ladang di atas pukul 08.00 WIB dan pulang sebelum pukul 16.00 WIB," imbaunya. (*)