Bukan Kolesterol, Ketahui 5 Penyebab Kepala Pusing Setelah Idul Adha

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Ketahui 5 penyebab pusing karena terlalu banyak makan daging, bukan kolesterol.

TRIBUNPADANG.COM - Saat Hari Raya Idul Adha, stok daging di rumah biasanya melimpah.

Daging kurban yang melimpah ini lantas membuat kita terkadang kalap, sehingga banyak orang yang mengonsumsi daging lebih banyak dari biasanya.

Namun kita tetap harus berhati-hati jika terlalu banyak makan daging saat momen Idul Adha.

Karena jika kita kalap lalu menyantap daging terlalu banyak, hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan.

Salah satu kejadian yang paling sering dialami adalah pusing ketika setelah makan daging terlalu banyak.

Apabila sering merasa pusing setelah makan daging. Ini bisa jadi tanda adanya masalah tertentu pada kesehatanmu.

Baca juga: Resep Rendang Daging Sapi ala Padang, Prosesnya Lama Rasanya Juara

Baca juga: Tips Menyimpan Daging Kurban di Kulkas agar Tetap Awet dan Segar, Cuci Daging Terlebih Dahulu

Berikut ini beberapa penyebab kamu merasa pusing setelah makan daging.

1. Kandungan dalam Daging

Daging merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan zat besi.

Mengonsumsi makanan mengandung zat besi yang tinggi secara berlebihan bisa menyebabkan pusing.

Salah satu penyakit yang menyerap kadar zat besi terlalu tinggi adalah hematokromatosis.

Penyakit ini akan membuat penderitanya merasa pusing setelah makan makanan yang tinggi akan zat besi.

Maka, batasi konsumsi daging dan jangan sampai berlebihan.

Ilustrasi daging sapi (Google.com)

Selain itu, daging merah juga memproduksi Tyramin.

Senyawa ini dipercaya bisa menyebabkan migrain dan kepala pusing.

Tyramin biasanya akan muncul ketika daging mentah belum dimasak tidak dikemas dengan baik.

2. Keracunan Makanan

Daging yang terkontaminasi berbagai bakteri, seperti Salmonella, E. colli, atau Listeria bisa menyebabkan keracunan. Termasuk jika kamu tidak mengolah daging dengan cara yang tepat.

Ini mengurangi kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya, daging yang tidak diolah dengan cara yang tepat juga dapat bisa menyebabkan keracunan makanan.

Keracunan makanan bisa terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah daging dikonsumsi.

Gejala keracunan makanan umumnya meliputi sakit perut, mual dan muntah, pusing dan diare.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging Kambing?

3. Alergi Daging

Jika Anda sering pusing setelah makan daging, kamu harus lebih waspada.

Ini bisa jadi tanda bahwa kamu mengalami alergi terhadap daging.

Reaksi alergi menyebabkan tubuh memproduksi histamin, yaitu senyawa yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

Histamin akan bereaksi secara berlebihan dan menyebabkan kulit gatal, mual, bersin-bersin, atau pusing. Pada dasarnya semua daging hewan ternak bisa saja memicu alergi pada orang yang sensitif.

Daging sapi diketahui menjadi salah satu bentuk dari alergi daging yang paling sering terjadi.

Baca juga: Tips Mengolah Daging Kambing Agar Tidak Bau Prengus dan Menjadi Empuk

4. Tekanan Darah Naik

Mengutip dari Sajian Sedap, daging merah dapat menyebabkan naiknya tekanan darah.

Hal ini dikarenakan kandungan kolesterol yang tinggi pada daging.

Ilustrasi tekanan darah

Tekanan darah tinggi ini dapat memicu penyakit hipertensi yang membuat sakit kepala.

Jika merasa sakit kepala setelah memakan daging, ada baiknya Kawan Puan segera periksa tekanan darah dan kadar kolesterol untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

5. Rahang Bekerja Dengan Keras

Daging yang dimasak dengan tidak sempurna biasanya akan menghasilkan masakan dengan daging yang masih keras ketika akan dikonsumsi.

Hal ini akan menyebabkan rahang bekerja terlalu keras dalam mengunyah makanan dan menimbulkan sakit kepala.

Lebih baik masak daging dengan benar agar teksturnya empuk dan tidak menyebabkan rahang bekerja lebih keras saat mengunyah makanan.

(*)

Berita Terkini