Cegah Aterosklerosis dengan Menu Makanan Sehat, Jaga Kebersihan Pembuluh Darah Arteri

Penulis: Nika Afrilia
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sistem peredaran darah manusia.

TRIBUNPADANG.COM - Simak menu makanan sehat untuk menjaga kesehatan pembuluh darah arteri.

Pembuluh nadi atau arteri adalah salah satu jenis pembuluh darag yang membawa darah dari jantung dan menyebarkan darah beroksigen ke beberapa bagian tubuh.

Jika pembuluh arteri mengalami penyumbatan, peredaran darah ke organ tubuh lain akan terganggu.

Dalam dunia medis, kondisi ini disebut aterosklerosis.

Aterosklerosis menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner.

Banyak faktor yang membuat kita lebih rentan terkena penyumbatan pembuluh darah, termasuk tingginya kadar kolesterol jahat serta konsumsi makanan yang tidak sehat.

Mengutip dari Kompas.com, studi terbaru yang dipresentasikan di European Congress on Obesity di Belanda pada 4-7 Mei lalu menunjukkan pentingnya peranan nutrisi seperti protein, seng, dan vitamin B3 dalam menjaga kesehatan pembuluh arteri.

Ditemukan, protein, niasin atau vitamin B3, serta seng dikaitkan dengan perbaikan struktur dan fungsi arteri.

Studi ini dipimpin oleh Dr Brurya Tal beserta timnya di The Sagol Center for the Metabolic Syndrome, Institute of Endocrinology, Metabolism and Hypertension di Tel Aviv-Sourasky Medical Center, Tel Aviv, Israel.

Dalam mengerjakan studi ini, para peneliti memantau 72 orang dewasa dengan sindrom metabolik dan obesitas yang berusia rata-rata 53 tahun.

Para peserta mengikuti program satu tahun, di mana mereka diminta untuk berolahraga teratur dan berpegang pada rencana diet mencakup ikan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan banyak lagi.

Peserta mengisi kuesioner seminggu sebelum memulai rencana diet dan olahraga mereka, kemudian mengisi kuesioner sekali lagi setelah satu tahun.

Di akhir studi, tim peneliti mengamati fleksibilitas pembuluh darah atau kekakuan arteri peserta.

Dengan memantau tingkat kekakuan arteri, peneliti dapat memeriksa berbagai risiko seperti stroke, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain terkait jantung.

Peneliti mengamati fleksibilitas tingkat darah menggunakan tiga metrik berbeda, yakni kecepatan gelombang nadi, ketebalan media intima arteri karotis, dan dilatasi.

Halaman
12

Berita Terkini