TRIBUNPADANG.COM - Penyakit kuku dan mulut kini tengah diwaspadai.
Penyakit kuku dan mulut menyerang hewan berkuku belah/bercabang dua misalnya sapi, babi, dan domba.
Munculnya penyakit kuku dan mulut ini berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat.
Dilansir dari bogorkab.go.id, Jumat (13/5/2022) PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.
Penyakit mulut dan kuku atau disingkat PMK, harus diwaspadai karena beberapa hal.
Di antaranya PMK diduga dapat menyebar dengan sangat cepat.
Penyebarannya mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
Baca juga: Hari Lupus Sedunia 10 Mei 2022, Kenali Penyakit Lupus Serta Gejalanya
Baca juga: Menkes: Belum Bisa Dipastikan Virus Apa yang 100 Persen Menyebabkan Adanya Penyakit Hepatitis Akut
Selain itu PMK juga menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat badan permanen).
Pengendalian wabah penyakit mulu dan kuku sulit dan kompleks karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.
Negara Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dan ratusan pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan bahan asal hewan (daging, kulit, dan lain-lain) dari negara Endemis PMK seperti India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya.
Penyebab penyakit mulut dan kuku
1. Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
2. Masa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit)
Hewan yang rentan tertular
Sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.