Kota Pariaman

Angka Stunting Tahun 2021 di Pariaman 20,3 Persen, Ada TPPS hingga Tim Pendamping Keluarga

Penulis: Wahyu Bahar
Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan pada tahun 2021 angka Stunting di Pariaman ialah 20,3 persen.

Untuk mengurangi angka stunting itu, Gusniyetti menyampaikan bahwa pihaknya sudah punya tim pendamping bahkan hingga tingkat keluarga.

"Kita ada tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat kota, tingkat kecamatan, tingkat desa/ kelurahan, hingga tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan desa, kader PKK dan kader KB," ujar Gusniyetti kepada wartawan, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Dinas PPKB Padang Pariaman Lakukan Rapat Pembinaan Terpadu, Tindak Lanjut Audiensi Bersama

Baca juga: 614 Tenaga Pendidik Non PNS di Pariaman Terima Insentif Triwulan Pertama

TPPS berjenjang itu, katanya sudah ada sejak akhir 2021, sehingga kemudian dapat mencapai target yang dipasang Pemerintah Kota Pariaman yakni zero stunting pada tahun 2024.

Lebih lanjut kata dia, stunting itu harus diantisipasi sejak usia remaja, dengan memberikan edukasi tentang nutrisi dan gizi untuk tubuh.

Karena, pasca remaja biasanya sudah ada yang melangsungkan pernikahan.

Baca juga: Wako Pariaman Genius Umar Dorong Produksi Minyak Tanak, Solusi Mahalnya Minyak Goreng Sawit

Baca juga: Dicokok Polisi di Pariaman, IH Ditinggal Kabur Temannya yang Kini DPO

"Jika nutrisi dan gizi calon pengantin tidak tercukupi, maka akan berisiko terhadap kandungan dan bayinya nanti," kata dia.

Jadi kata Gusniyetti, edukasi mesti dilakukan sejak remaja.

Kemudian, tiga bulan jelang pernikahan, calon pengantin juga akan didampingi melalui screening, agar selalu sehat hingga menjaga pola makannya.

Baca juga: Rombongan DPD RI Kunjungi Pariaman, Wali Kota Genius Umar Paparkan, Sederetan Program Unggulan

Baca juga: Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Padang Pariaman, DPPKB Terima Audiensi Tim Satgas BKKBN

Gusniyetti menambahkan, bahwa stunting itu merupakan gagal tumbuhnya seseorang, yang indikatornya ialah antara tinggi dan berat tidak sesuai dengan usia.

Kemudian, seorang anak yang terkena stunting ciri-cirinya ialah perkembangan otak yang lambat, begitu juga fisiknya, serta rentan terhadap penyakit.

Baca juga: Yayasan Arisal Aziz Salurkan 100 Ton Beras, Zakat buat Warga Padang Pariaman, Dapat Apresiasi Bupati

Baca juga: UP2K PKK Nagari Pauh Kambar, Padang Pariaman Gelar Sabtu Bisnis Lokal

"Kekurangan gizi sendiri, diawali sejak 1000 hari dimulainya kehidupan seorang anak, artinya sejak dalam kandungan sudah berpotensi terkena stunting," ujar dia lagi.

Jadi, setiap ibu hamil harus benar-benar menjaga kesehatan serta pola makan, baik nutrisi dan gizinya. (*)

 

Berita Terkini