TRIBUNPADANG.COM - Sebagai manusia, terkadang kita tidak luput dari kesalahan.
Apabila kita melakukan kesalahan, hendaknya segera meminta maaf dan saling memaafkan.
Karena memaafkan orang lain merupakan salah satu akhlak mulia.
Terkadang, memaafkan orang lain dan berlapang dada adalah sesuatu yang berat, namun hal itu juga merupakan pelebur dosa-dosa.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Belum Bertemu Jodoh? Ustaz Syafiq Riza Basalamah Sarankan Hal Ini
Baca juga: Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Cara Menyikapi Keluarga yang Mencarikan Pasangan Mendahulukan Mapan
Hal ini diterangkan Ustaz Khalid Basalamah dalam video yang diunggah di kanal Youtube Agama Sempurna.
Dalam surat Ali Imran ayat 133-134 dijelaskan,
Surat Ali 'Imran Ayat 133
۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,"
Surat Ali 'Imran Ayat 134
لَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Allah SWT menjelaskan, sifat-sifat orang bertakwa dibagi menjadi 3, yang suka berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit, juga menahan emosi padahal ia mampu melampiaskan, juga memaafkan orang lain.
Baca juga: Bagaimana Hukum Mengambil Barang Temuan? Berikut Penjelasan Ustaz Adi HIdayat
Ayat tersebut memberikan gambaran pada kita gambaran penting rutinnya seseorang bersedekah setiap hari, kemudian juga dia juga mampu mengontrol emosi.
Selain itu perihal memaafkan juga ada dalam surat An Nur ayat 22,
وَلَا يَأْتَلِ اُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْٓا اُولِى الْقُرْبٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖوَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Para ulama Ibnu Katsir menyebutkan, ayat tersebut turun kepada Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu.
Juga bagi para suami dan ayah, secara khusus Allah turunkan ayat Al Quran dalam surat At Taghabun ayat 14.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(*)