Polemik SE Wajib Vaksin untuk Siswa SD

Kami Meminta Tidak Ada Diskriminasi pada Anak-Anak Kami untuk Mendapatkan Pendidikan

Penulis: Panji Rahmat
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- "Kami meminta tidak ada diskriminasi pada anak-anak kami untuk mendapatkan pendidikan"

Kalimat tersebut dilontarkan Irwanto, wali murid dari SD Negeri 10 Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang saat datang ke DPRD Padang, Senin (14/2/2022).

Irwanto bersama puluhan orang tua murid SD di Padang melakukan aksi unjuk rasa di Ombudsman Perwakilan Sumbar dan berlanjut ke DPRD Padang.  

Baca juga: Tuntutan Wali Murid yang Demo di Gedung DPRD Kota Padang, Cabut Surat Edaran Disdikbud

Baca juga: Emak-Emak Demo di DPRD Padang, Adukan SE Disdikbud soal PTM hanya untuk Siswa Sudah Vaksinasi

Aksi unjuk rasa dilakukan untuk mengadukan Surat Edaran (SE) nomor 421.1/456/Dikbud/Dikdas.03/2022 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Anak Usia 6-11, Senin (7/2/2022).

Ada 5 poin dalam SE tersebut, di antaranya berbunyi bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hanya diberikan pada siswa yang telah divaksin.

Dirinya bersama orang tua lainnya datang meminta hak anaknya mendapat pendidikan.

Menurutnya, permintaan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Bahwa seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas," sebutnya.

Irwanto mengaku bahwa perwakilan wali murid yang hadir saat ini tidak menolak vaksinasi.

Baca juga: DPRD Padang Tanggapi, Belum Vaksin Murid Dipulangkan, Budi Syahrial : Ada sih, Sifatnya Personal

Baca juga: Puluhan Wali Murid Unjuk Rasa di Kantor Ombudsman Sumbar, Diterima Lewat Sambungan video

"Yang kami tolak itu pemaksaan vaksinasi pada anak-anak kami. Kami tidak tolak vaksinnya yang kami tolak itu pemaksaannya," jelas Irwanto.

Setelah pertemuan dengan anggota DPRD Kota Padang, Irwanto, membeberkan hasilnya. 

Di antaranya akan dilakukan pemanggilan pada dinas terkait dalam waktu dekat.

"Kami berharap sebenarnya aspirasi ini bisa segera dikabulkan, karena sudah hampir satu pekan anak kami tidak bisa melakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM)," terangnya.

"Sudah satu pekan istilah kasarnya anak kami diusir dari sekolah," menambahkan.

Selanjutnya ia menambahkan agar SE Disdikbud segera dicabut dan kembalikan para siswa untuk belajar tatap muka. (*)


 

Berita Terkini