Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM,- PADANG- Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) dr Andani Eka Putra menyebut hampir 95 persen kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sumatera Barat ialah probable Omicron.
Hal tersebut disampaikan dr Andani kepada TribunPadang.com pada Kamis (10/2/2022) siang.
Berkenaan dengan melonjaknya kasus terpapar Covid-19, dan varian Omicron itu, dr Andani meminta pemerintah atau pihak terkait dapat memperkuat tracing, testing dan isolasi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Bertambah 221 Orang, Tempat Isolasi Terpadu Baru Diisi 29 Pasien
Baca juga: Polemik SE Disdikbud Padang, Orang Tua SDIT Luqman Ramai-Ramai Datangi Ombudsman Sumbar
"Perkuat tracing, testing, dan isolasi," jelas dr. Andani.
Selain itu, saat ini, semua pemerintah daerah di Sumbar juga diminta untuk menyiapkan rumah sakit sebagai tempat isolasi untuk antisipasi peningkatan kasus.
"Sudah saya sampaikan, protokol kesehatan harus dipatuhi oleh semua pihak," lanjutnya.
Ia juga meminta vaksinasi untuk kelompok lansia terus digalakkan di Sumbar.
Diketahui sebelumnya, total kasus aktif Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat hingga Rabu (9/2/2022) tercatat sebanyak 714 orang.
Dilansir dari website Corona Sumbar, terjadi penambahan 221 orang warga Sumbar yang positif terinfeksi Covid-19, dari 1.147 orang yang diperiksa.
Baca juga: Empat Murid SDN 20 Indarung Padang Positif Covid-19, Kepsek: 5 Kali 24 Jam Sekolah Ditutup
Baca juga: Berawal dari 1 Siswa, Berikut Kronologi Siswa Positif Covid-19 di SD Negeri 20 Indarung Padang
Dari 221 orang yang terpapar tersebar di 13 kabupaten/ kota di Sumbar, dan kasus terbanyak ditemui di Kota Padang dengan jumlah 145 orang.
Di Kota Padang Panjang sebanyak tiga orang telah terpapar, Kota Bukittinggi ada delapan orang, Kota Solok satu orang, Kabupaten Padang Pariaman 13 orang, Kabupaten Agam 2 orang, Kabupaten Lima Puluh Kota tiga orang, Kabupaten Solok tujuh orang, Kab. Tanah Datar 11 orang.
Selanjutnya, di Kabupaten Pesisir Selatan ada 11 orang, Kabupaten Kepulauan Mentawai 14 orang, Kabupaten Pasaman Barat satu orang, dan Kabupaten Solok Selatan dua orang. (*)